800 Ribu PNS Tak Gajian, Trump Sejarah Shutdown Terlama AS
Lebih 800 ribu pegawai negeri Amerika Serikat (AS) akhirnya tak gajian. Hal itu akibat penutupan pemerintah federal alias Shutdown.
Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Pemerintahan Amerika Serikat, melakukan shutdown terlama dalam sejarah negara itu. Shutdown adalah penutupan sementara aktivitas pemerintahan.
Shutdown dilakukan Presiden Trump sampai Senin, 14 Januari 2019 sudah menginjak hari ke-24. Pada 22 Desember 2018, Trump memutuskan memberlakukan shutdown agar bisa menekan anggota parlemen Amerika Serikat supaya mau mengucurkan anggaran pengeluaran pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat – Mesiko sebesar US$ 5,7 miliar atau Rp 80 trililun.
"Shutdown jarang sekali menghasilkan sebuah kemenangan. Sebaliknya, shutdown malah lebih banyak menciptakan masalah-masalah baru, membuat masyarakat gelisah, melukai para pegawai negeri atau PNS dan menciptakan perubahan kecil jangka panjang," kata Linda Bilmes, professor bidang kebijakan publik dari Universitas Harvard.
"Shutdown jarang sekali menghasilkan sebuah kemenangan. Sebaliknya, shutdown malah lebih banyak menciptakan masalah-masalah baru, membuat masyarakat gelisah, melukai para pegawai negeri atau PNS dan menciptakan perubahan kecil jangka panjang," kata Linda Bilmes.
Menurutnya, shutdown kali ini nyaris tidak akan berhasil. Ia mengumpamakan, kebijakan tersebut seperti "memotong tangan sendiri." Shutdown hanya akan menciptakan lebih banyak masalah, dari pada masalah yang diselesaikan oleh kedua belah pihak.
Menurut Bilmes, seperti dikutip time.com, Minggu, 13 Januari 2019, setiap presiden Amerika Serikat dan para anggota parlemen yang mencoba menggunakan shutdown untuk memaksa salah satu pihak, umumnya akan dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Sejarah Amerika Serikat mencatat, shutdown yang dilakukan presiden Amerika Serikat sebelumnya berakhir tanpa kemenangan dari kedua belah pihak.
Mereka terus menghasilkan perselisihan pendapat dan shudown terus berjalan. Mereka tidak menyelesaikan perbedaan pendapat dan saya rasa ini bodoh menyelesaikan masalah melalui shutdown yang menyentuh faktor-faktor sosial dan penting bagi banyak masyarakat.
"Salah satu dampak shutdown adalah para PNS tidak digaji sehingga membuat mereka lebih baik membolos dari pada kerja tanpa dibayar. Kondisi ini bisa membuat layanan fasilitas umum lumpuh karena tak ada petugas yang melayani," kata Bilmes.
Sesuai janji kampanyenya, Trump berkeras ingin membangun tembok perbatasan Amerika Serikat – Meksiko, sebuah kebijakan presiden yang masih menjadi kontroversi. Langkah ini adalah bagian dari kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang dikhawatirkan akan membawa kejatuhan Trump.
Seringkali hal yang membelakangi shutdown bukan soal kebijakan, melainkan soal politik. Rencana pembangunan tembok perbatasan hanyalah masalah kecil dari sebuah sudut pandang anggaran.
"Namun ini sebuah simbol besar bagi kedua pihak dan itulah yang mereka perebutkan," demikian ditegaskan John Wilkerson, Direktur Pusat Kebijakan Politik Amerika dan Kebijakan Publik Universitas Washington.
Sejarah Terlama Shutdown
Penutupan sementara pemerintah alias Shutdown dilakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sejak 22 Desember 2018 telah tercatat sebagai shutdown terlama yang pernah terjadi di negara itu. Hingga Senin 14 Januari 2019 kebijakan berdampak buruk bagi PNS di negeri Paman Sam ini, telah memasuki hari ke-24.
Shutdown digunakan Trump untuk menekan anggota Kongres Amerika Serikat agar mau mengucurkan anggaran pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat – Meksiko bernilai triliunan rupiah.
Selain Trump, berikut catatan ngopibareng.id, mengutip time.com, tentang kebijakan presiden Amerika Serikat dalam sejarah, yang pernah melakukan shutdown di era pemerintahan masing-masing.
Presiden Jimmy Carter
Presiden Carter, selama memimpin pemerintahan di AS, memveto sebuah anggaran pengeluaran bidang pertahanan yang dinilainya hanya buang-buang pada pada 1978. Shutdown ketika itu hanya berlangsung selama 17 hari setelah anggota Kongres mengalah dengan menuruti keinginan Carter.
Presiden Ronald Reagan
Presiden Reagen memberlakukan shutdown yang hanya berlangsung selama tiga hari pada pada 1984 . Kondisi itu terjadi saat anggota Kongres dari Partai Demokrat menginginkan sebuah undang-undang untuk mendanai beberapa projek waduk dan saat yang sama putusan Mahkamah Agung dinilai Reagen memperlemah hak-hak sipil untuk mengenyam pendidikan di tingkat universitas. Dua hal itu sangat ditentang oleh Reagen. Untuk mengakhiri shutdown, Partai Demokrat akhirnya melunak.
Presiden George H.W Bush
Pada 1990, Presiden Bush mendesak diberlakukannya shutdown jika tidak diterbitkan anggaran pengurangan defisit. Shutdown ketika itu berlangsung selama tiga hari sebelum akhirnya anggota Senat dan DPR Amerika Serikat meloloskan resolusi anggaran mencakup rencana pengurangan defisit.
Presiden Bill Clinton
Presiden Clinton melakukan shutdown selama 21 hari, yakni mulai 5 Desember 1995 sampai 6 Januari 1996. Ketika itu, Partai Republik ingin mengurangi defisit anggaran, sedangkan Clinton ingin lebih banyak memangkas anggaran jaring keamanan sosial dan kesehatan. (adi/bbc)
Advertisement