8 Tiket Hangus, Keluarga Ini Lolos dari Tragedi Sriwijaya Air
Tragedi pesawat Boeing 737-500 atau Sriwijaya Air SJY-182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu 9 Januari 2021 tentu menjadi duka mendalam bagi keluarga korban. Lokasi jatuhnya pesawat ditemukan di sekitar perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu. Sebanyak 62 orang diangkut dalam pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.
Namun, menurut cerita Atma Budi Wiriawan yang diunggah dalam akun Instagram @atmabudi, ada delapan anggota keluarganya nyaris ikut dalam penerbangan tersebut. Total rombongan ada 8 orang, yang terdiri dari ibu mertua, adik ipar, istrinya, serta keponakan-keponakan.
"Semestinya, mereka pulang dengan pesawat udara dengan penerbangan Sriwijaya SJ-182, tiket sudah dibeli sekira semingguan sebelumnya," ujarnya.
Namun, lanjut Atma, setelah mengetahui biaya tes polymerase chain reaction (PCR) yang mahal, ditambah terjadi perdebatan panjang di WhatsApp grup (WAG) keluarga, maka akhirnya diputuskan pulang dengan menggunakan kapal laut.
"KM Lawit jadi pilihan, harga tiketnya murah, hanya 220ribuan/orang," imbuhnya.
Kemudian, kata Atma, rombongan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat 8 Januari pukul 17.00 WIB. Dijadwalkan tiba di Pontianak pada Minggu pagi sekira pukul 10.00 WIB. Atma pun menjemput rombongan tersebut.
"Sudahlah... Tiket pesawat hangus ikhlaskan saja, daripada harus membayar lagi 1.200.000/orang untuk Test PCR, total 9.600.000 yang harus dirogoh," tuturnya.
Selepas hal tersebut, mereka mendengar kabar pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang harusnya tumpangi hilang kontak. "Allah-lah sebaik-baiknya pengatur skenario kehidupan manusia," ucapnya.
"Qadarullah, pesawat Sriwijaya SJ-182 yang semestinya mereka tumpangi, hilang kontak setelah 4 menit take-off dari Seotta, Sabtu 09/01 pukul 14.40," sambung dia.
Atma pun menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk para korban. Sementara bagi keluarga penumpang dan awak Sriwijaya Air SJ-182 tetap diberikan kekuatan dan ketabahan.
"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk para korban. Semoga berpulang ke Rahmatullah dengan husnul khotimah, dan bagi keluarga korban agar senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah yang sama-sama tak kita inginkan ini," tutur Atma.
Ia pun mengucap syukur atas kedatangan rombongan keluarganya dengan selamat. "Alhamdulillah, kapal laut KM Lawit yang ditumpangi ibu mertua, adik ipar dan istrinya, serta keponakan-keponakan, baru saja tiba di Pelabuhan Pontianak dalam keadaan selamat. Cukuplah Allah sebagai tempat berserah diri," ujarnya.
Advertisement