8 Rekomendasi Film tentang Kemerdekaan Indonesia (1)
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diperingati setiap 17 Agustus. Momen bersejarah ini menjadi inspirasi bagi industri perfilman. Salah satunya dengan memunculkan film bertema kemerdekaan Indonesia.
Sebagian film, ada yang hanya mengambil latar belakang masa penjajahan. Beberapa di antara film ini merupakan film tentang penjajahan Belanda di Indonesia. Namun, ada juga yang mengisahkan tentang penjajahan Jepang di Tanah Air.
Namun, ada juga yang merupakan film tentang perjuangan hidup pahlawan dan tokoh nasional dalam melahirkan kemerdekaan bagi Indonesia. Beberapa di antaranya juga menyajikan film perang Indonesia terbaik.
Berikut rekomendasi film tentang kemerdekaan Indonesia yang telah dirangkum Ngopibareng.id, untuk mengisi hari libur Anda di peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78.
Merah Putih (2009)
Film Merah Putih menceritakan sejarah perjuangan pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan. Dimana para pejuang Indonesia yang kembali melawan Belanda setelah kemerdekaan pada 1947.
Aktor Lukman Sardi, Teuku Rifnu Wikana, Darius Sinathrya, hingga Donny Alamsyah hadir memerankan para pejuang Kemerdekaan. Suasana perang dalam film ini begitu terlihat nyata seakan penonton sedang terlibat dalam perang.
Darah Garuda (2010)
Darah Garuda merupakan film kedua dari trilogi film Merah Putih yang dirilis pada 2010. Film tentang Kemerdekaan Indonesia ini berlatarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1947. Tepatnya, peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah.
Terdapat sekawanan yang menjalin persahabatan sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Mereka kemudian berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman. Konflik mewarnai perjuangan mereka karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.
Sang Pencerah (2010)
Sang Pencerah adalah film besutan sutradara Hanung Bramantyo. Film ini kisah nyata perjuangan KH Ahmad Dahlan, tokoh pendiri Muhammadiyah. Kisah berawal ketika KH Ahmad Dahlan yang baru pulang dari Mekkah dan melihat warga kampungnya yang keliru dalam melaksanakan ajaran agama.
Selain memiliki tugas membenarkan kembali ajaran yang salah tersebut, dia juga harus berulang kali terlibat masalah dengan pihak Belanda yang turut andil dengan rusak nya ajaran Islam di kampungnya.
Hati Merdeka (2011)
Film Hati Merdeka adalah bagian ketiga dari rangkaian film "Trilogi Merdeka" sebagai lanjutan dari film Darah Garuda. Empat sekawan yang menjadi tokoh utama di film sebelumnya dikisahkan berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing.
Tokoh Amir diceritakan mengundurkan diri dari angkatan darat. Sedangkan, Tomas, Dayan, dan Marius dikirim ke Bali untuk membalas dendam kepada Belanda.
Film yang dirilis tahun 2011 ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Ranggani Puspandya, Astri Nurdin, Michael Bell, Nugie, dan Aldy Zulfikar.
Soegija (2012)
Berkisah tentang sosok Soegija, uskup pribumi pertama di Gereja Katolik Indonesia. Soegija berjuang menyatukan kembali kisah-kisah cinta keluarga besar kemanusiaan yang sudah terkoyak oleh kekerasan perang dan kematian.
Dia mencoba berperan di semua tingkat, baik politik lokal, nasional dan internasional. Atas peran sertanya, Presiden Soekarno memberikan penghargaan gelar Pahlawan Nasional.
Film ini melukiskan kisah-kisah kemanusiaan di masa perang kemerdekaan bangsa Indonesia pada 1940-1949.
Sang Kiai (2013)
Film bertema perjuangan kemerdekaan selanjutnya adalah Sang Kiai. Rilis pada 2013, film ini mengambil latar kisah di masa penjajahan Jepang pada 1942.
Film Sang Kiai menceritakan pada masa penjajahan Jepang dimana pengibaran bendera merah putih dan pemutaran lagu Indonesia Raya dilarang. Jepang juga memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei.
Tokoh besar agama saat itu KH Hasyim Asyari yang diperankan Ikranagara menolak melakukan Sekerei karena menyimpang dari akidah agama Islam. Sebagai umat Islam hanya boleh menyembah kepada Allah SWT.
Karena tindakan berani itu, KH Hasyim Asyari ditangkap Jepang. Salah satu santri KH Hasyim Asyari, Harun (Adipati Dolken), menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tapi cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.
Selain Ikranagara dan Adipati Dolken, film ini juga dibintangi Bung Toni, Agus Kuncoro, Dimas Aditya, Christine Hakim, dan lainnya.
Soekarno (2013)
Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai sang proklamator bangsa. Film Soekarno menampilkan Ario Bayu sebagai sosok Bung Karno, beradu peran dengan Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, hingga Sujiwo Tejo.
Penonton disuguhkan Soekarno tampil dengan pidato-pidatonya yang penuh semangat. Film ini begitu detail mulai dari peristiwa pengasingan Soekarno hingga detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Film berdurasi 137 menit ini berhasil menyabet gelar Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014.
Jenderal Soedirman (2015)
Film yang dibintangi oleh Adipati Dolken sebagai Jenderal Soedirman ini rilis pada tahun 2015. Disutradarai oleh Viva Westi, dimana cerita yang disampaikan adalah tentang bagaiman perjuangan seorang Jenderal Soedirman saat menggantikan peran Soekarno dan Hatta pada perang gerilya.
Padahal ketika itu dirinya sedang dalam keadaan tidak sehat dan mengidap penyakit paru-paru. Namun semangatnya dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia sangatlah tinggi.