8 Orang Keluarga Rumah Makan Rawon di Probolinggo Covid, 2 Wafat
Sebanyak delapan orang dari keluarga besar pemilik rumah makan (RM) di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo terkonfirmasi posistif Covid-19. Bahkan, sebanyak dua orang di antaranya yakni, NW, perempuan pemilik RM itu dan anak laki-lakinya, RZ meninggal dunia.
“NW meninggal dunia Minggu lalu, 2 Agustus 2020, disusul putranya, RZ meninggal Senin, 3 Agustus 2020,” kata Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto, Selasa malam, 4 Agustus 2020.
Sang ibu, NW, 57 tahun dan anaknya, RZ, 33 tahun sempat dirawat di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo. “Keduanya memiliki riwayat penyakit bawaan. Sang ibu punya kencing manis dan jantung, sedangkan anaknya obesitas," kata Anang.
Klaster ini terkuak ketika sang anak yang baru datang dari Malang mengeluhkan sakit tenggorokan dan berobat ke dokter. Sang anak kemudian menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.
Pihak keluarga kemudian membawa anaknya untuk menjalani swab di RSUD Tongas. Hasilnya, mahasiswa yang kuliah di Malang itu positif Covid-19.
“Kami kemudian melakukan tracing terhadap anggota keluarga, juga 24 karyawan yang bekerja di rumah makan,” kata Anang. Akhirnya diketahui total sebanyak delapan orang terpapar Covid-19.
Dua orang, ibu dan anak yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) akhirnya meninggal dunia. Sementara enam orang yang positif Covid-19 lainnya dirawat di rumah sehat di Kabupaten Probolinggo.
Rumah Makan Ditutup
Akibat munculnya klaster baru di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas ini, RM yang terkenal dengan rawon-nya itu ditutup sejak sekitar sepekan lalu. Penutupan RM di Jalan Pantura di tapal batas Kabupaten Probolinggo-Kabupaten Pasuruan itu untuk kepentingan tracing keluarga besar pemilik RM dan para karyawan RM tersebut, juga sterilisasi RM.
“Kami memang menyarankan rumah makan ditutup sementara karena dilakukan tracing terhadap semua anggota keluarga dan para karyawan rumah makan,” kata Anang.
Terkait klaster RM di Desa Tambakrejo ini, semua unsur satgas diturunkan. Mereka melakukan langkah preventif dan kuratif termasuk tracing, swab, dan isolasi.
Media sosial pun diramaikan dengan unggahan keluarga besar rumah makan yang terpapar Covid-19, lengkap dengan identitas, foto, dan video penguburan jenazah Covid-19. Bahkan unggahan di media sosial seperti, WhatsApp diwarnai dengan pesan-pesan “menakutkan”.
“Daripada mengunggah pesan-pesan yang menakutkan orang lain, lebih baik semua instrospeksi agar tidak terpapar Corona,” kata mantan Direktur RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo itu.
Sementara itu, perkembangan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo hingga Selasa malam ini, 243 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Terinci 205 orang dilaporkan sembuh dan 29 orang dalam perawatan. Sedangkan 9 pasien positif meninggal dunia.