8 Nilai Kebaikan Sejati, Jalan Selalu Pandai Bersyukur
Ada pesan indah disampaikan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu wajhahu (Kwa) tentang kebaikan yang sejati. Pesan yang bisa menjadi pengingat kita untuk selalu pandai bersyukur menerima qudrat dan iradat Allah Subhanahu Wa-ta'ala (Swt).
Sayyidina Ali bin Abi Thalib di antara Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) yang terkenal cerdas dan cendekia. Ucapan, pidato, dan mutiara kata-katanya terangkum dalam kitab Nahjul Balaghah. Bahkan, menjadi mutiara kefasihan yang dihafal dan diamalkan para ulama sejak zaman dahulu hingga kini.
Sayyidina Ali Bin Abi Thalib berkata :
1. Tidak ada kebaikan di dalam Salat yang tanpa disertai dengan perasaan khusu' di dalamnya.
2. Tidak ada kebaikan di dalam Puasa yang tidak bisa mencegah dari perbuatan sia-sia.
3. Tidak ada kebaikan di dalam bacaan Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan perenungan maknanya.
4. Tidak ada kebaikan di dalam ilmu yang tidak ada sifat kewara'an (kehati-hatian dari yang haram dan subhat).
5. Tidak ada kebaikan di dalam harta yang tidak ada kedermawanan.
6. Tidak ada kebaikan di dalam persaudaraan dan persahabatan yang tidak ada penjagaan ( saling menjaga ).
7. Tidak ada kebaikan di dalam suatu kenikmatan yang tidak ada kesyukuran.
8. Tidak ada kebaikan di dalam do'a yang tidak dibarengi dengan keikhlasan.
(Dari kumpulan kata-kata mutiara para Ulama dan Habaib)
Dalam memahami kebaikan, kita pun dilarang untuk menuduh kafir kepada orang lain. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW.
عَنْ أَبِي ذَرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لَا يَرْمِيْ رَجُلٌ رَجُلًا بِالْفُسُوْقِ وَلَا يَرْمِيْهِ بِالْكُفْرِ إِلَّا ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذٰلِكَ
Dari Abu Dzar ra. bahwa dia mendengar Nabi Saw. bersabda :
"Tidaklah seseorang melempar tuduhan kepada orang lain dengan kefasikan, dan tidak pula menuduh dengan kekufuran melainkan ( tuduhan itu ) akan kembali kepadanya, jika saudaranya tidak seperti itu. " (H, R. Bukhari no. 6045)
Yang terpenting, dalam kehidupan sehari-hari kita diajarkan untuk menjadi mukmin yang selalu pandai bersyukur. Sehingga, Allah Ta'ala akan melipatgandakan karunia dan nikmatnya kepada kita semua.
Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal shaleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan ( memberi kebaikan ) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (Q. S. Al-Ahqaf 46 : 15 ).
Semoga kita semakin mampu beribadah dan ikhtiar untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan menjadikan kita sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad SAW yang pandai bersyukur. Amiin.
Advertisement