8 Nasihat Bijak, Pesona Sayidina Ali bin Abi Thalib
Sayidina Ali bin Abi Thalib adalah Khalifah keempat dari Khulafaurrasyidin, setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Atau Sayidina Ali adalah khalifah pertama dari kalangan Bani Hasyim. Ayahnya adalah Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf, dan ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdu Manaf.
Sayidina Ali dilahirkan di dalam Ka'bah dan mempunyai nama kecil Haidarah. Untuk meringankan beban Abu Thalib yang mempunyai anak banyak, Rasulullah SAW merawat Ali. Selanjutnya Sayidina Ali tinggal bersama Rasulullah di rumahnya dan mendapatkan pengajaran langsung dari beliau. Ia baru menginjak usia sepuluh tahun ketika Rasulullah menerima wahyu yang pertama.
Sejak kecil Sayidina Ali telah menunjukkan pemikirannya yang kritis dan brilian. Kesederhanaan, kerendah-hatian, ketenangan dan kecerdasannya yang bersumber dari Al-Qur'an dan wawasan yang luas, membuatnya menempati posisi istimewa di antara para sahabat Rasulullah SAW lainnya. Kedekatan Ali dengan keluarga Rasulullah SAW kian erat, ketika ia menikahi Fathimah, anak perempuan Rasulullah yang paling bungsu.
Dari segi agama, Sayidina Ali bin Abi Thalib adalah seorang ahli agama yang faqih di samping ahli sastra yang terkenal, antara lain lewat bukunya "Nahjul Balaghah"
Berikut Sayidina Ali Bin Abi Thalib berkata :
1. Tidak ada kebaikan di dalam Sholat yang tanpa disertai dengan perasaan khusu' di dalamnya.
2. Tidak ada kebaikan di dalam Puasa yang tidak bisa mencegah dari perbuatan sia-sia.
3. Tidak ada kebaikan di di dalam baca'an Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan perenungan maknanya.
4. Tidak ada kebaikan di dalam ilmu yang tidak ada sifat kewara'an ( kehati-hatian dari yang haram dan subhat ).
5. Tidak ada kebaikan di dalam harta yang tidak ada kedermawanan.
6. Tidak ada kebaikan di dalam persaudaraan dan persahabatan yang tidak ada penjagaan ( saling menjaga ).
7. Tidak ada kebaikan di dalam suatu kenikmatan yang tidak ada kesyukuran.
8. Tidak ada kebaikan di dalam do'a yang tidak dibarengi dengan keikhlasan.
(Dari kumpulan kata-kata mutiara para Ulama dan Habaib)
Semoga Allah Swt. memberikan kemampuan kepada kita dan seluruh keluarga kita mengamalkan nasehat kebajikan dan bijak tersebut di atas dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan sebaik-baiknya, dan selalu mendapatkan hidayah-Nya.
Amin.!