8 Korban Miras di RSUD Soetomo Membaik
Kondisi delapan korban miras oplosan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya mulai membaik. Dua diantaranya sudah diijinkan untuk pulang.
Dr. Hermawan Susanto, dokter penanggung jawab pasien miras oplosan mengatakan, kondisi delapan pasien itu relatif stabil. Bahkan 5 pasien sudah dipindah di ruang biasa, dua diantaranya diijinkan pulang.
"Ada lima pasien dirawat di ruang biasa. Sementara untuk tiga pasien lainnya masih menjalani perawatan intensif di ruang intermediate. Semoga ini menjadi kasus yang terakhir dan tidak ada lagi korbannya," kata Hermawan, Kamis, 26 April 2018.
Dari delapan pasien yang dirawat, kata dr Hermawan, satu di antaranya masih dalam kondisi kritis dan perlu penanganan intensif.
Satu pasien yang kritis ini masih belum sadar, namun masih menjalani perawatan intensif terutama menuntaskan racun yang ada di dalam tubuhnya.
"Masih ada satu yang harus diatasi. Nafasnya yang perlu diperbaiki. Kemudian, elektrolitnya juga, yang dalam hal ini, racun itu harus segera dikeluarkan. Racunnya, ya itu tadi metanol atau oplosan," jelasnya.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim yang mengunjungi ruang perawatan korban miras oplosan. Kedatangan Tim Labfor itu tertutup untuk media. Para awak media pun juga tidak diperkenankan masuk.
Menanggapi hal itu, dr Hermawan mengatakan bahwa kedatangan mereka hanya untuk melihat kondisi pasien, sekaligus memberikan edukasi kepada pasien maupun keluarga pasien. Mereka juga menggali data untuk kepentingan kepolisian.
"Mereka hanya berkunjung untuk melihat kondisi pasien saat ini. Bukan mengambil darah. Ya mereka menanyakan seputar testimoni, apa yang terjadi dan apa yang dirasakan. Lalu akibatnya apa yang dialaminya setelah meminum itu. Sekalian mereka juga memberikan edukasi, agar kejadian itu tidak diulangi lagi. Memang baru kali ini berkunjung. Tapi setiap hari terus berkomunikasi dengan kami," katanya.
Sementara itu, Kepala Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Pesta Parulian mengatakan, jumlah pasien yang saat ini dirawat akibat miras oplosan masih tetap sama dan tidak penambahan lagi.
"Jumlah pasien terakhir, ada lima yang sedang dirawat, tiga di intermediate. Untuk yang meninggal jumlahnya tetap sama seperti kemarin," kata dr Pesta.