8 Kedahsyatan Doa Duduk di Antara Dua Sujud dalam Salat
Bila kita mampu menghayati makna dan hakikat sujud, niscaya salat kita sudah menjadi 'salat langit'. Bukan lagi 'salat bumi'. Sebagaimana ilustrasi disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (Saw):
"Ada dua umatku mengerjakan salat. Sama-sama berdiri, rukuk, dan sujud, tetapi perbedaan kualitas salatnya antara bumi dan langit".
Ada keistimewaan seorang Muslim ketika berdoa duduk di antara dua sujud dalam salat. Begitu hebatnya doa itu:
- Rabighfirlii, Warhamnii, Wajburnii
- Warfa'nii, Warzuqnii, Wahdinii
- Wa'afinii, - Wa'fuannii
Ketika orang ditanya: “Doa apakah yang paling kerap dibaca oleh orang Islam?”
Banyak yang menjawabnya dengan salah. Begitu kerap doa itu dibaca, hingga ketika sedang membaca doa tersebut, banyak di antara kita yang tak merasa sedang BERDO'A (Memohon atau Meminta) sehingga duduk di antara dua sujud dilakukan dengan cepat (tanpa Tumakninah) dan terkesan tidak sopan terhadap Allah, tidak punya etika dalam memohon/meminta.
Padahal doa itu sangatlah hebat, merangkum seluruh keperluan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimum 17 kali setiap hari.
Doa itu, ialah doa di antara dua sujud. Marilah kita hayati dan fahami maknanya :
▪ Rabbighfirlii:
Wahai Tuhan ampunilah dosaku, dosa disengaja, dosa tidak disengaja, dosa kecil, dosa besar, dosa lahir dosa batin, dosa menganiaya diri sendiri.
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju keridhaan Allah Ta'ala. Dosa adalah kotoran hati yang membuat hati gelap, sehingga hati kita merasa berat sekali untuk melakukan kebaikan.
▪ Warrhamnii:
Sayangilah aku, sayangilah diriku, kalau diri kita disayang Allah Ta'ala hidup akan terasa tenang, karena dengan kasih sayang-Nya akan dapat dicapai semua cita-cita.
Dengan kasih sayang Allah Ta'ala nafsu kita akan terbimbing dan terdidik ke arah yang lebih baik.
▪ Waj-burnii:
Tutuplah segala kekuranganku,banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dan lainnya. Kalau kekurangan kita ditutup / diperbaiki oleh Allah Ta'ala, maka kita akan menjadi manusia sebenarnya, yaitu menjadi manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.
▪ Warfa'nii:
Tinggikanlah darjatku, kalau Allah Ta'ala sudah meninggikan darjat kita, maka pasti tidak ada manusia atau makhluk yang boleh menghinakan (mengenyek) kita.
▪ Warzuqnii:
Berikanlah aku rezeki, sebagai hamba اللّهُ kita memerlukan rezeki, Allah Ta'ala mampu mendatangkan rezeki dari jalan yang tak disangka dan tidak ternilai banyaknya.
▪ Wahdinii:
Berikanlah aku petunjuk dan bimbinglah aku ke jalan yang benar yang dapat menyelamatkan hidup di dunia dan di akhirat, Kita bukan hanya minta petunjuk dan hidayah yang berkaitan dengan agama.Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang di anggap salah.
▪ Wa'afinii:
Berikanlah aku kesehatan, (sehat rohani dan jasmani ), apabila kita sehat, kita dapat menambah kebaikan dan manfaat serta kita tidak menjadi beban bagi orang lain.
▪ Wa'fuannii:
Aku mohon agar kesalahanku diampuni, dihapus dari catatan dosa.
Merenungi Maknanya
Terkadang yang menjadi persoalan, dimana hati dan pikiran kita, ketika kita salat dan berdoa itu kita tidak hafal arti serta maknanya. Mari kita merenungi untuk berusaha mengerti dan memahami (tafakur) menghayati dan menjiwai (tadabbur) makna-makna bacaan sholat.
Padahal doa tersebut sangat hebat, dan masih banyak orang sering tergesa-gesa, yang mana sepatutnya perlu tuma'ninah (tenang) dengan menghayatinya betul-betul dan meminta kepada Allah SWT.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu : bertakwa kepada Allah, khusyuk dalam sholat, diterima ibadah kita, dikabulkan doa kita. Aamiin....!!!
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.