8 Kecamatan Krisis Air Bersih, 14 Ribu Warga Situbondo Terdampak
Sebanyak 14 ribu warga Situbondo tersebar di 8 kecamatan terdampak kekeringan air bersih. Ini karena, krisis air bersih akibat musim kemarau berkepanjangan, hingga kini masih melanda 8 kecamatan tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto mengatakan, memasuki musim kemarau sejak akhir Juli hingga Oktober 2024, sebanyak 14 ribu warga terdampak kekeringan air bersih. Mereka tersebar di 8 kecamatan dari total 17 kecamatan di Situbondo yang hingga saat ini masih krisis air bersih.
"Delapan kecamatan yang hingga saat ini masih krisis air bersih itu, yakni Kecamatan Banyuputih, Arjasa, Kendit, Mlandingan, Bungatan, Suboh, Sumbermalang, dan Jatibanteng," kata Sruwi Hartanto, Minggu 27 Oktober 2024.
Delapan kecamatan mengalami krisis air bersih hingga 14 ribu warga terdampak tersebut, jelas dia, akibat sumber mata air mengecil dan sumber air di sumur bor berkurang. Selain itu, ada pula mesin sumur bor yang sudah rusak.
"Guna mengatasi kekurangan air bersih yang dialami warga, BPBD Situbondo bersama PDAM rutin mendistribusikan air bersih ke desa-desa di 8 kecamatan krisis air bersih itu. Pendistribusian air bersih ke setiap lokasi menggunakan 2 truk tangki yang masing-masing berkapasitas 5 ribu liter," jelasnya.
Sruwi Hartanto berharap, musim kemarau panjang berakhir pada pekan keempat Oktober 2024. Karena, sejumlah wilayah kecamatan di Situbondo sudah diguyur hujan dengan intensitas ringan.
"Dengan begitu, masuk November 2024 sudah musim penghujan. Sehingga, kekurangan air bersih tidak ada lagi. Mengingat, persediaan air bersih disediakan PDAM Situbondo terbatas," ungkapnya.