8 Kebaikan yang Sebenarnya Menurut Sayidina Ali bin Abi Thalib
Di antara Sahabat Nabi dalam Khulafa'ur-Rasyidin yang paling kerap mengeluarkan kata-kata bijaksana adalah Sayidina Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhahu (Kwa).
Sayidina Ali bin Abi Thalib Kwa (599-661) adalah Khalifah keempat (terakhir) dari Khulafa'ur-Rasyidun yang berkuasa sekitar 4-5 tahun. Ali adalah sepupu Nabi Muhammad shallalalhu 'alaihi wa sallam (SAW) yang kemudian menjadi menantunya setelah menikahi Fatimah Az-Zahra.
Ayahnya Abu Talib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak kandung ayah Nabi SAW, Abdullah bin Abdul Mutthalib. Ibunya bernama Fatimah binti As'ad bin Hasyim bin Abd Manaf. Sewaktu lahir ia diberi nama Haidarah oleh ibunya. Nama itu kemudian diganti ayahnya dengan Ali.
Dalam kesempatan istimewa, Sayidina Ali Bin Abi Tholib bepesan kepada umat Islam tentang 8 kebaikan yang sesungguhnya. Menurut suami Siti Fathimah binti Rasulullah SAW :
1 Tidak ada kebaikan di dalam Sholat yang tanpa disertai dengan perasaan khusu' di dalamnya.
2. Tidak ada kebaikan di dalam Puasa yang tidak bisa mencegah dari perbuatan sia-sia.
3 Tidak ada kebaikan di di dalam baca'an Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan perenungan maknanya.
4 Tidak ada kebaikan di dalam ilmu yang tidak ada sifat kewara'an (kehati-hatian dari yang haram dan subhat).
5 Tidak ada kebaikan di dalam harta yang tidak ada kedermawanan.
6 Tidak ada kebaikan di dalam persaudaraan dan persahabatan yang tidak ada penjagaan ( saling menjaga ).
7 Tidak ada kebaikan di dalam suatu kenikmatan yang tidak ada kesyukuran.
8 Tidak ada kebaikan di dalam do'a yang tidak dibarengi dengan keikhlasan.
Demikian ujaran Sayidina Ali bin Abi Thalib kwa dari kumpulan kata-kata mutiara para Ulama dan Habaib.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu berada di jalan kebenaran, selalu berbuat kebaikan, dan selalu mendapat ridha dari Allah Swt," pesan Ustadz Keman Almaarif dari Jombang.
Advertisement