8 Hal Penting! Mengendalikan Emosi, Sabar-Ikhlas Keluarga Bahagia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Menikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak mengamalkan sunnahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat. Siapa memiliki kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak hendaknya berpuasa, karena puasa itu merupakan tameng.”
Walaupun menikah itu menyenangkan. Namun bukan berarti menjalani pernikahan itu mudah. Menikah berarti menyatukan dua pikiran yang berbeda.
Seseorang yang awalnya tidak pernah hidup dengan Anda tiba-tiba harus tinggal bersama setiap hari. Pastinya semua hal itu bisa memunculkan konflik. Dan konflik dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat wajar. Namun demikian, setiap konflik yang datang harus segera diatasi.
Apabila ada masalah kecil dan dibiarkan saja, maka lama-kelamaan itu bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga.
Mari perhatiankan 8 hal penting ini menuju keluarga bahagia.
1. Mengendalikan Emosi
Menghadapi masalah juga tidak boleh selalu menuruti emosi. Seseorang yang bisa mengontrol amarahnya lebih disukai oleh Allah Ta’ala.
Orang-orang yang sabar biasanya lebih banyak teman, bawaanya berwibawa dan orang yang tidak suka marah juga dijanjikan surga oleh Allah Ta’ala.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai.” (HR.Ahmad, Dawud, Tirmidzi, dan Ibu Majah).
“Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.” (HR. At-Thabrani).
2. Menjaga Komunikasi
Komunikasi yang lancar perlu dijaga untuk menghindari ataupun mengatasi masalah rumah tangga. Dengan berkomunikasi maka salah paham bisa dihindari. Perkara apapun itu, besar kecil sebaiknya selalu dikomunikasikan dengan pasangan.
3. Saling Percaya
Untuk mengatasi masalah rumah tangga juga diperlukan sikap saling percaya. Apabila kepercayaan sudah hilang maka apapun yang dilakukan pasangan pasti dianggap salah. Sebisa mungkin hindari sikap suudzon atau prasangka buruk karena itu bisa menyesatkan hati.
Allah Ta’ala berfirman “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain.” (QS. Al-Hujurat: 12).
4. Belajar dari Pengalaman
Masalah yang datang di kehidupan keluarga wajib diselesaikan. Setelah itu, Anda harus bisa mengambil pelajaran dari masalah tersebut. Sehingga bisa dihindari agar tidak terulang kembali.
5. Menerima Perbedaan Pendapat
Perbedaan pendapat dalam rumah tangga adalah sesuatu yang biasa. Tidak mungkin juga Anda menyamakan pendapat Anda dengan pasangan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah mencari jalan tengah dan berusaha menerima perbedaan tersebut.
6. Menyadari: Hidup Sementara
Masalah yang datang di kehidupan, entah itu masalah rumah tangga ataupun lainnya hendaknya tidak dipandang terlalu serius. Yang ada malah Anda jadi stress. Pahamilah bahwa hidup cuma sementara. Apabila ditimpa musibah maka kembalikan pada Allah ta’ala. Anda juga tidak perlu membeci orang lain (sekalipun dia memang salah) secara berlebihan.
7. Sabar dan Ikhlas
Kunci untuk mengatasi masalah rumah tangga secara islam berikutnya adalah menerapkan sabar dan ikhlas. Kedua sikap ini memang tidak mudah. Tapi jika Anda mampu bersabar atas perkara yang menimpa maka kelak Allah akan mendatangkan kebahagiaan dan pahala.
8. Bersikap Jujur
Cara terakhir adalah bersikap jujur. Ketika ada masalah jangan malah berbohong hanya demi menghindari amarah pasangan. Lebih baik berkata jujur. Jujur itu adalah sifat yang disukai oleh Allah Ta’ala dan bisa mempermudah penyelesaian masalah.
Demikianlah beberapa cara mengatasi masalah rumah tangga dalam islam. Semoga info ini bisa bermanfaat bagi Anda dan kita semua. Sehingga bisa menjadikan pernikahan jadi lebih damai, bahagia dalam Islam, keluarga sakinah dalam Islam, keluarga harmonis menurut Islam, keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Aamiin....
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.
Advertisement