8 Fakta Warga Madura Protes Penyekatan Suramadu di Balai Kota
Sejumlah 500 lebih warga Bangkalan, Madura melakukan demonstrasi di Balai Kota Surabaya pada Senin, 21 Juni 2021. Aksi tersebut mereka lakukan sebagai upaya protes penolakan penyekatan serta swab massal di Jembatan Suramadu.
Berikutini 8 fakta yang dirangkum Ngopibareng.id dari hasil liputan reporter di lapangan:
Tidak Memakai Masker
Sekitar 500 warga yang tergabung dalam Koalisi Madura Bersatu melakukan unjuk rasa dengan tidak mentaati protokol. Sebagian besar tidak memakai masker dan tidak berjaga jarak. Kendati demikian, yang menarik sebelum memulai aksinya mereka membuka demonstrasi itu dengan melantunkan selawat nabi.
Penyekatan dan Swab Dinilai Diskriminatif
Ketua Koalisi Madura Bersatu Ahmad Annur menilai penyekatan serta swab yang diberlakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diskriminatif. Ahmad lantas mempertanyakan apakah hanya orang yang melewati jembatan Suramadu saja yang berpotensi terjangkit virus covid-19. Sementara kebijakan yang diambil Pemkot tersebut berdampak pada psikologis warga Madura. Ahmad mendorong Pemkot meminta maaf kepada warga Madura.
Minta Kerumunan Juga Diswab
Agar adil Ahmad menuntut Pemkot melakukan swab di tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Antara lain kantor dan tempat hiburan malam. Ahmad juga menilai langkah yang diambil Eri adalah suatu bentuk pembodohan masyarakat. Ahmad mendesak Eri melakukan kolaborasi dengan berkoordinasi dengan pemimpin daerah terlebih dahulu.
Terjadi Aksi Lempar Benda
Dalam demonstrasi itu terdapat aksi lempar yang dilakukan pendemo. Warga Madura itu melempar makanan, sandal, botol, hingga kardus minuman ke dalam Balai Kota. Aksi tersebut dipicu akibat tidak terwujudnya kesepakatan antara kedua belah pihak.
Minta Walikota Temui Langsung di Luar Balai Kota
Menanggapi hal ini Pemkot yang diwakili Kepala BPB Linmas Irvan Widyanto meminta perwakilan sejumlah 20 orang untuk menemui Eri Cahyadi. Sayangnya pernyataan tersebut ditolak mentah-mentah oleh demonstran yang dipimpin Ahmad.
Ahmad pun meminta Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menemui para pendemo secara langsung di luar Balai Kota. Dia juga meminta agar seluruh demonstran bisa bertemu Eri tanpa dibatasi jumlah sebagai perwakilan. Sebab, mereka rela berpanasan di bawah terik matahari demi menunggu tuntutan mereka dikabulkan.
Polrestabes Siapkan 650 Personel
Untuk menghadapi massa, Polrestabes Surabaya menurunkan 650 personel sebagai upaya antisipasi. Personel ini ditempatkan di beberapa titik. Seperti di perbatasan Suramadu, Kangean, Bangkalan hingga Surabaya.
Trending di Twitter
Penggerudukan warga Madura ke Balai Kota menggegerkan jagat dunia maya. Salah satunya media sosial Twitter. Kata kunci ‘Madura’ menjadi topik populer dengan adanya 8.146 cuitan. Sebagian besar warganet tidak mendukung aksi yang dilakukan penduduk yang terkenal akan budaya karapan sapinya itu.
“Entar tempatnya jadi zona merah keseeel,” tulis akun @namatidakbolehkosong.
“Ini Madura gak disuruh merdeka aja?,” sahut pengguna bernama @abadiinsan.
“Orang Madura itu memang kebal covid, dan tidak taat peraturan. Putusin aja tuh Suramadu,” timpal warganet yang lain.
Warga Bangkalan Terpapar Varian Delta
Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menemukan varian B1.6.1.7.2 Delta asal India di lima warga Bangkalan. Mereka terdeteksi melalui tracing yang dilakuakn di penyekatan jembatan Suramadu.