8 Fakta Penyebab Korea Utara Ledakkan Kantor Penghubung Kaesong
Korea Utara (Korut) menyerang dengan meledakkan kantor penghubung dua negara Korut-Korsel (Korea Selatan) yang berada di kawasan zona demiliterisasi wilayah Korut kaesong.
Mengutip BBC, peledakan terjadi pada 16 Juni 2020 pukul 14.49 waktu setempat. Beberapa foto yang beredar menunjukkan kantor tersebut hancur setelah diledakkan militer Korut.
Peledakkan dilakukan dari area bawah gedung sehingga asap dan debu mengepul dari kantor tersebut.
Berikut beberapa fakta Penyerangan dan Peledakan Kantor Penghubung Korea Utara-Korea Selatan di Kaesong:
1. Kantor Penghubung Dibuka pada 2018
Kantor Penghubung Korut-Korsel ini berada di Kaesong dan baru dibuka pada 2018 silam. Kantor ini berfungsi untuk memperlancar kerjasama dan komunikasi antara Korut dan Korsel.
2. Kantor Penghubung Kosong Sejak Januari 2020
Sejak pandemi Corona, kantor penghubung Korut-Korsel di Kaesong telah ditutup.
3. Para Pembelot Korut
Para Pembelot dari Korut ke Korsel sering menyebarkan selebaran propaganda di wilayah zona demiliterisasi yang berada di sekitar Kaesong.
Propaganda biasanya dikirimkan para pembelot Korut melalui selebaran yang ditempelkan pada balon udara dan diterbangkan dari wilayah selatan Korsel ke wilayah utara Korut.
Propaganda yang dikirimkan tidak hanya selebaran, namun juga berisi uang kertas US1 dolar, makanan, radio serta stik USB yang berisi drama dan berita Korea Selatan.
4. Korut Ancam Kuasai Zona Demiliterisasi
Selebaran propaganda dari pembelot Korut ini dibalas dengan instruksi dari Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un untuk memerintahkan tentara menduduki zona demiliterisasi.
5. Apa Itu Zona Demiliterisasi?
Zona Demiliterisasi Korea atau DMZ adalah zona khusus yang memiliki lebar 2 kilometer dan panjang 250 kilometer di sepanjang perbatasan Korut-Korsel.
DMZ sendiri memisahkan kedua negara dan dibentuk setelah perang Korea pada 1953.
6. Korut Siaga Tinggi
Staf Umum Militer Korea Utara mengatakan bahwa saat ini militer negaranya dalam status "siaga tinggi" dan siap secara cepat menerapkan keputusan apapun termasuk perang.
"Saya merasa ini saatnya untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Korea Selatan," kata Kim Yo-jong, yang memegang peran senior dalam hierarki politik Korea Utara.
"Sampah harus dibuang ke tempat sampah" ujarnya seperti dikutip dari BBC.com.
7. Korsel Siaga Penuh
Atas insiden ini, Korea Selatan langsung menanggai dan menerjunkan kekuatan intelejennya di sepanjang DMZ.
8. Pemicu Utama Ketegangan
-Korut Menagih Janji Korsel mencegah selebaran propaganda. Janji ini telah disepakati Presiden Korsel Moon dengan Kim Jong Un pada 2018 silam.
-Korut marah karena Korsel tidak menentang desakan Amerika Serikat yang memberikan sanksi pada Korut.
Advertisement