7.043 Kampung Tangguh Semeru, Target Polda Jatim di PPKM Mikro
Polda Jawa Timur menargetkan 7.043 kampung tangguh semeru (KTS) akan terbentuk pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang sudah dimulai sejak Selasa, 9 Februari 2021 kemarin.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengatakan, ribuan KTS itu akan dioptimalkan guna memperketat pembatasan masyarakat di tingkat RT/RW dan kelurahan/desa. KTS itu akan menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 di Jatim.
"Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan Covid-19. Maka itu kami target dalam 100 hari dari tiga bulan sekarang akan ada 7.043 KTS di Jatim," kata Nico.
Nico mengatakan, jumlah KTS di Jatim yang sudah terbentuk sejauh ini sebanyak 3.449. Rencananya, mulai pekan depan Polda akan menambah 2.104 KTS. Jika dihitung dari jumlah Polres sebanyak 39, dalam satu minggu akan menambah 50 sampai 100 KTS, sehingga dalam satu minggu bisa terbentuk 5.603 KTS di Jatim.
Selain itu, Nico juga mendorong partisipasi tokoh berpengaruh, tokoh formal, atau informal, seperti tokoh agama untuk turun aktif melakukan edukasi ke masyarakat terkait protokol kesehatan dan 3M, menggunakan sarana sosial budaya dalam menyampaikan pesan mereka.
Sebab menurutnya, akan optimal dalam penanganan pandemi bukan hanya membentuk kampung tangguh, namun juga memberikan edukasi secara kultural kepada masyarakat di Jatim. Ia melihat, wilayah Jatim berbasis Islam kultural, maka dengan terjunnya tokoh masyarakat dan agama akan memberikan dampak baik dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Sehingga kami menindaklanjuti arahan dari Pak Menteri Agama untuk bekerja sama dalam mensosialisasikan protokol kesehatan melalui kegiatan agama, khususnya di hari Jumat,” katanya.
Tak hanya itu, Polda jatim akan turun tangan dengan menggunakan strategi secara preventif dalam menangani pandemi Covid-19. Seperti memberikan alat pelindung diri (APD) Covid-19 berupa masker, hingga penggunaan koridor hukum untuk penindakan dalam operasi yustisi.
“Kami akan bekerjasama dengan TNI dan Satpol PP. Tentunya akan melaksanakan PPKM dengan penerapan RT. Kawasan zona merah dan oranye yang menjadi perhatian utama kami," ujarnya.