78 Sampel yang Dikirim RSLI Miliki CT Value Paling Rendah
Penanggung jawab RSLI Surabaya,Laksamana Pertama dr Ahmad Samsulhadi mengatakan sengaja mengirimkan 78 sample darah ke ITD Unair untuk dites Whole Genome Sequencing (WGS).
Hal ini karena keterbatasan alat laboratorium untuk melihat kemungkinan tertular covid-19 varian Mu.
"Sebenarnya kalau mengikuti anjuran Kemenkes jumlah CT dibawah 25 ada sekitar 879. Tapi karena jumlah labnya terbatas kami pilih lagi yang CT valuenya di bawah anjuran Kemkes. Akhirnya ada 78 dengan CT value di bawah 15 dan memiliki gejala klinis," katanya, Jumat, 10 September 2021.
Hingga saat ini uji laboratorium terhadap 78 sampel itu masih berlangsung. RSLI menunggu konfirmasi dari ITD Unair terkait hasil laboratorium.
"Kita tidak bisa menyatakan itu varian baru atau tidak. Karena belum ada hasilnya. Ini Masih menunggui hasil laboratnya," ujarnya.
Dokter spesialis Patologi yang juga DPJP RSLI dr Fauqa Arinil Aulia mengatakan RSLI sebagai pintu masuk para pekerja migran. Sehingga perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya Covid-19 varian Mu.
"Pintu masuk cuma ada 2, yaitu Surabaya dan Jakarta. Rumah sakit daerah atau swasta belum ada yang menerima pasien PMI. Kita yang mengetahui duluan. Jadi, kalau kita temukan ada yang bahaya langsung kita kirim lab untuk WGS," ujar dr Fauqa.
Ia menambahkan, menurut WHO varian MU diklasifikasikan sebagai Varian of Interest (VoI). Jadi hanya sequence genome saja yang berbeda dengan awal, tapi VoI ini tidak perlu membuat panik karena gejala dan terapinya sama.
"Sekarang yang perlu diwaspadai munculnya varian baru.Kasus Covid-19 memang menurun tapi prokes jangan sampai lengah," ujarnya.
Sesuai ketentuan Kemenkes, SOP rujukan WGS, antara lain:
1. Pelaku perjalanan internasional atau pekerja migran yang tiba di Indonesia.
2. Orang dari daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga.
3. Area dimana terjadi peningkatan kasus dan kluster/penularan yang cepat.
4. Orang yang berpartisipasi dalam uji coba vaksin dan atau telah divaksinasi secara lengkap (full dose).
5. Orang dengan riwayat infeksi dan infeksi ulang.
6. Orang dengan gangguan kekebalan tubuh (autoimmune disorder) dan penyakit komorbid (HIV, TB, dll).
7. Anak-anak dengan usia <18 tahun pada daerah yang terjadi peningkatan kasuspada anak.
8. Orang yang berusia < 60 tahun (gejalan klinis parah, tidak memiliki penyakit penyerta.
9. Kasus positif SARS-CoV-2 yang kontak dengan kasus SARS-CoV-2 Varian of Concern dan Variant of Interest
Advertisement