740 Personel Polisi Diterjunkan Jaga Demo Ojol Jatim
Polisi terjunkan 740 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi yang digelar pengemudi ojek online (ojol), Rabu, 24 Agustus 2022.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Muhammad Fakih mengatakan, 740 pesonel tersebut merupakan personel gabungan yang terdiri atas 423 anggota Polda Jatim dan 317 dari Polrestabes Surabaya.
"Kita juga melibatkan personel dari Polsek-Polsek setempat," kata Fakih, ketika dikonfirmasi, Rabu, 24 Agustus 2022.
Ratusan personel itu, kata Fakih, disebar di berbagai titik kumpul aksi. Agar nantinya ketika terjadi kericuhan, petugas bisa langsung mengamankan situasi.
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Arif Fazlurrahman mengatakan, karena adanya aksi tersebut sejumlah jalan di Kota Pahlawan mengalami pengalihan arus.
Arus lalu lintas yang direkayasa tersebut, yakni Jalan Tunjungan menuju Gubernur Suryo dialihkan menuju Jalan Embong Malang, Jalan Simpang Dukuh menuju Gubernur Suryo ditutup dialihkan ke Jalan Genteng.
Kemudian, Jalan Basuki Rahmat menuju Jalan Gubernur Suryo ditutup diarahkan menunju Embong Malang, dan arus dari Jalan Basuki Rahmat menuju Taman Apsari ditutup dan dilurusukan menuju Embong Malang.
“Pengalihan arus lalu lintas untuk kurangi kemacetan arus lalu lintas. (Pengalihan arus) karena sasaran aksi berdekatan dengan jalan raya dan banyak kendaraan melintas,” kata Arif.
Diketahui, ribuan pengemudi ojol di Jatim menggelar aksi demonstrasi dengan berbagai titik di Surabaya. Yakni seperti, kantor aplikasi yang menaungi, hingga Gedung Negara Grahadi.
Sebelumnya, Humas Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jatim, Daniel Lukas Rongrong mengatakan bahwa aksi tersebut diikuti para pengemudi ojol dari berbagai daerah.
“Tak hanya diikuti dari Surabaya saja, peserta aksi juga ada dari Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sumenep, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kediri, Ponorogo, Blitar, Lumajang, Jember, Banyuwangi,” kata Daniel, Selasa, 23 Agustus 2022.
Sementara itu, salah satu penanggung jawab aksi Frontal Jatim, Tito Achmad mengatakan, demonstrasi kali ini didasari atas kebijakan tarif yang dirasa memberatkan para pengemudi ojol.
“Kenyataannya, tarif bersih yang diterima oleh rekan-rekan ojol saat ini hanya Rp 6.400, bahkan ada aplikasi baru yang menerapkan tarif di bawah itu,” kata Tito.
Advertisement