705 Korban Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Akibat Terinjak dan Gas
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menemui sejumlah korban kerusuhan antara suporter Arema dan aparat keamanan, pada Sabtu 8 Oktober 22. Total terdapat 705 orang korban yang mengalami cedera hingga meninggal.
TGIP yang dibentuk pada Senin 3 Oktober 2022, berkunjung ke sejumlah korban yang mengalami cedera baik berat, sedang, dan ringan. Sejumlah korban mengalami pendarahan di mata dan sesak napas, serta batuk. Pada korban juga didapati retina mata yang masih memerah, hingga Sabtu 8 Oktober 2022. Tak tampak warna putih pada mata korban yang berusia 14 tahun akibat iritasi gas air mata.
Hal serupa juga dialami beberapa korban dengan usia 25 tahun dan 16 tahun. Selain retina memerah, sebagian korban juga mengalami pendarahan pada mata, serta luka-luka di kaki dan pinggang akibat terinjak-injak. Ada pula korban asal jember yang masih dirawat dengan gejala mata merah dan kaki serta tangan patah dikutip dalam keterangan tertulis TGIPF, pada Minggu 9 Oktober 2022.
Sampai detik ini tercatat total korban 705 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 130 orang, jumlah korban luka 575 orang.
Korban luka terbagi ke dalam tiga kategori, luka ringan sebanyak 507orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat sebanyak 23 orang. Sementara korban yang masih menjalani rawat inap 36 orang.
"Selain menjalani perawatan intensif akibat lukanya, korban juga mengalami luka psikis sehingga perlu dampingan agar bisa menjalani hidup dengan normal," kata Akmal Marhali, anggota TGIPF Kanjuruhan dari unsur pengamat olah raga.
Advertisement