7 Tuntutan Demo Mahasiswa di Hari Kartini
Aliansi Mahasiswa Indonesia bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar demo 21 April 2022. Mereka membawa 7 tuntutan.
Tujuh tuntutan tersebut adalah:
1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dengan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.
3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.
4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.
5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki.
6. Wujudkan reformasi agraria sejati.
7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM.
Rekayasa Lalu Lintas
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, polisi telah bersiap untuk mengawal dan mengamankan demo mahasiswa agar berjalan tertib. Dia memastikan, pengamanan dilakukan tanpa kekerasan dan dengan cara yang humanis.
"Polda Metro Jaya siap mengamankan demo, kita akan bersikap humanis dalam memberikan pelayanan kepada para peserta aksi demo yang akan menyampaikan pendapatnya," jelasnya.
Zulpan berharap, seluruh peserta juga dapat saling bekerja sama dengan patuh tata tertib dan mengikuti ketentuan sesuai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang menyampaikan pendapat di muka umum dalam aksi yang dihelat hari ini.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rekayasa arus lalu lintas di tiga titik kawasan demonstrasi.
"Rencananya ada di tiga titik yaitu di Patung Kuda, kemudian di DPR/MPR dan satu titik lagi di Harmoni. Oleh sebab itu, akan ada beberapa rekayasa lalulintas," kata Sambodo dalam keterangannya kepada awak media.
Rekayasa lalu lintas karena adanya demo mahasiswa 21 April akan dilakukan sejak pukul 09.00 WIB. Sambodo mengatakan, dari Patung Kuda, rekayasa lalu lintas akan dilakukan mulai dari menutup depan Gedung Sapta Pesona. Kemudian, pada kawasan jalan yang menuju Istana Negara, seperti Harmoni, Gambir, termasuk Veteran juga akan dilakukan penutupan situasional.
Sementara untuk kawasan di depan Gedung DPR/MPR akan dilakukan penutupan jalan. Rekayasa arus lalu lintas hanya akan menyisakan satu lajur yaitu jalur busway saja.
"Hal ini dilakukan demi mencegah tindakan anarkistis, seperti yang terjadi pada aksi 11 April kemarin. Kami pasang water barrier di situ sehingga kepada masyarakat diharapkan sejak pagi untuk bisa menghindari kawasan DPR/MPR dan kawasan Istana Negara," ungkap Sambodo.
Ia juga berharap, unjur rasa dapat berjalan aman dan tertib, sehingga pihaknya tidak mengganggu mobilitas kegiatan masyarakat umum lainnya.
"Silakan masyarakat mengatur perjalanan, sehingga dapat menghindari tiga kawasan tersebut dan mencari jalur alternatif lain," tutup Sambodo.