7 Peristiwa Mensos Risma Ngegas
Ada satu kosa kata bahasa gaul yang lazim dipakai saat ini, terutama oleh kaum milenial, yakni ngegas. Dalam penggunaan keseharian, ngegas ditujukan untuk menggambarkan reaksi seseorang yang sontak penuh emosi dan berbicara dengan nada tinggi.
Sikap tersebut diperlihatkan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mantan Walikota Surabaya itu menjadi perhatian masyarakat setelah viralnya video dirinya sedang cekcok dengan aktivis mahasiswa di Lombok Timur. Peristiwa tersebut diketahui terjadi saat penyambutan Risma di Desa Tete Batu Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Rabu 13 Oktober 2021.
Rohman Rofiqi, mahasiswa Universitas Gunung Rinjani mengaku, menerobos rombongan menteri sosial karena ingin menyampaikan secara langsung kepada Risma, terkait dugaan sengkarut bantuan sosial di Lombok Timur. Sebelumnya, Rohman pernah menyampaikan aspirasi kepada Dinas Sosial Lombok Timur tetapi tidak mendapat jawaban yang memuaskan.
Perkara Risma marah-marah ini bukan kali pertama. Sehingga aksi marah-marah Risma pun tak lagi breaking news. Berikut ini adalah catatan Ngopibareng.id dalam infografis, "7 Peristiwa Mensos Risma Ngegas":
1. Risma Vs Mahasiswa di Lombok Timur
Perdebatan berawal saat mahasiswa menerobos rombongan Mensos dan menyampaikan protes kepada Risma dengan suara lantang. Mereka memprotes keterlibatan oknum kades di Lombok Timur yang diduga menjadi supplier pemasok komoditi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Mahasiswa mempertanyakan mengapa Menteri Risma melakukan kunjungan ke tempat oknum kades yang diduga merangkap sebagai supplier.
Protes mahasiswa tersebut langsung diladeni Menteri Risma. Terkait masalah supplier, menteri Risma mengaku tidak tahu menahu. "Kamu jangan fitnah aku ya. Sebentar dengerin, kalau kamu berhak ngomong, aku juga berhak ngomong," kata Risma, kepada mahasiswa.
"Bukan fitnah Bu, tidak fitnah," jawab mahasiswa.
Beberapa petugas kepolisian dan Satpol PP ikut berusaha melerai mahasiswa.
2. Ancam 'tak tembak kamu' di Gorontalo
Risma naik pitam saat rapat di Gorontalo karena urusan data beredar di media sosial. Risma marah-marah kepada seorang pria peserta rapat. Dalam video yang beredar di media sosial, Risma tengah berada dalam sebuah rapat. Dia bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan ke arah seorang pendamping PKH sambil menunjuk dada pria tersebut dengan pena.
“Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu,” ujar Risma dalam video tersebut. Risma marah diduga terkait dengan data keluarga penermima manfaat (KPM) yang tidak sesuai dengan data Kementerian Sosial.
3. Ancam ASN Kemensos dimutasi ke Papua
Risma mengancam ASN Kementerian Sosial yang tak cekatan saat membantu di dapur umum untuk dipindahkan ke Papua. "Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau enggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," kata Risma di Balai Wyataguna, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 13 Juli 2021.
Mensos mengunjungi Balai Wyataguna untuk melihat dapur umum. Ia melihat dapur ini hanya dikerjakan oleh dari Tagana dan petugas lainnya. Sementara ASN Kementerian Sosial hanya bekerja di dalam kantornya masing-masing.
4. Risma marah ke pejabat Bank BUMN di Jember
Risma kembali murka perkara penyaluran bantuan sosial (bansos). Kali ini memarahi pejabat bank BUMN saat kunjungan kerja di Kabupaten Jember, Jawa Timur, 28 Agustus 2021. Momen Risma emosi disaksikan Bupati Jember, Hendy Siswanto dan wakilnya, Gus Firjaun.
5. Marah saat blusukan ke Tuban
Risma blusukan ke penerima program sembako atau BPNT di Kelurahan Sendangharjo Kecamatan Tuban Kota. Risma kaget saat mendapat pengakuan dari warga bahwa warga hanya menerima bansos dua bulan (Juli-Agustus). Masing-masing per bulannya senilai Rp 200.000.
6. Risma emosi karena bansos belum disalurkan di Aceh
Kemarahan Risma kembali meluap saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengecekan Data Penerima Bantuan Sosial (bansos) di Provinsi Aceh, pada 4 September 2021. Banyak bantuan yang tidak tersalurkan.
7. Kepala Dinas Sosial Katingan Kena Semprot
Video kemarahan Risma terhadap Kepala Dinas Sosial Katingan, Elmon Sianturi, sempat beredar pada pertengahan September lalu. Penyebabnya, masih ada korban banjir Katingan yang belum menerima bansos. Padahal, Kemensos sudah menyalurkan sejumlah bantuan ke lokasi.
Advertisement