7 Perampok Kuras Harta Pengusaha Properti Rp 1 M
Komplotan perampok sadis yang diperkirakan berjumlah tujuh orang menyatroni rumah Suwarno, 65 tahun, pengusaha properti di Kota Probolinggo, Jumat, 18 Januari 2019. Selain mengalami luka bacok di kedua tangannya, warga Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih mengalami kerugian material sekitar Rp 1 miliar.
Menurut keterangan korban dan sejumlah saksi, perampokan terjadi Jumat dinihari sekitar pukul 03.00. Saat itu Suwarno tidur di kamar sendirian pasca penyembuhan dari sakit stroke-nya. Sementara anggota keluarganya, termasuk istrinya, Sayuni, 62 tahun dan anak sulungnya, Sri Wahyuni, 31 tahun, tidur di kamar lain.
"Saya yang malam itu tidur bareng anak saya, Sri kaget mendengar jeritan dari arah kamar suami. Saya sempat mengira, stroke suami kambuh," ujar Sayuni.
Sayuni kemudian mendatangi kamar suaminya. Ia mengaku, terkejut demi mengetahui ada sejumlah orang tidak dikenal mengerumuni suaminya. "Saya sempat bertanya, 'Kalian ini mau merampok ya’. Setelah itu saya bersama suami disekap di kamar tersebut," ujarnya.
Sayuni semakin terkejut demi mengetahui, kedua telapak tangan suaminya mengalami luka bacok. Diduga Suwarno sempat melawan ketika komplotan perampok bersenjata tajam dan bersenjata api itu mendobrak masuk kamarnya.
Setelah suami-istri ini dilumpuhkan, komplotan yang mengenakan penutup kepala ini menguras barang berharga di rumah tersebut. Di antara yang amblas digondol para perampok, perhiasan emas sekitar 3 kilogram, uang tunai Rp 4 juta, 2 HP Samsung, dan 3 arloji mewah bermerek Alexander Christy dan Rolex. Total harta yang dikuras sekitar Rp 1 miliar.
Aksi perampokan itu juga dipergoki anak Suwano-Sayuni lainnya, Muhammad Hadi, 22 tahun. Ia sempat mengunci kawanan perampok di kamar ayahnya. "Ternyata perampok lain berhasil membuka pintu dari luar," ujarnya.
Hadi mengaku, sempat menyaksikan ayahnya dipukuli oleh para perampok sambil membentak-bentak minta ditunjukkan tempat penyimpanan barang berharga. "Perampok yang masuk ke kamar ayah saya sebanyak empat orang. Ada yang bawa senjata tajam, ada lagi yang bawa pistol mainan soalnya saat dikokang pirnya lepas," tambahnya.
Anak sulung Suwarno, Sri Handayani mengaku, sempat bersembunyi dan mengunci kamarnya. Ia kemudian menelepon tetangganya, Narsum, 50 tahun. Namun saat Narsum mendekati rumah Suwarno, komplotan perampok itu melemparinya dengan batu bata.
"Saya kemudian lari karena dilempari bata dan menyaksikan perampoknya banyak," ujar Narsum.
Ia kemudian membangunkan sejumlah tetangga lainnya. Ketika sejumlah tetangga berdatangan ke rumah Suwarno, komplotan perampok itu sudah kabur dengan mengendarai mobil.
Sementara itu, Polresta Probolinggo yang mendapat informasi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Polisi langsung melakukan olah TKP, memeriksa korban dan sejumlah saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti.
"Kami mengamankan sejumlah barang yang diduga milik komplotan perampok yang tertinggal di rumah korban seperti, topi, kabel dan obeng," ujar Kasat Reskrim AKP Nanang Fendy Dwi Susanto. Ia berharap, kasus pencurian dengan kekerasan (perampokan) itu secepatnya terungkap. (isa)