7 Pejabat Dunia Terinfeksi Corona, 1 Anggota Parlemen Meninggal
Penyebaran virus corona di dunia belum terbendung sejak pertama kali ditemukan pada penghujung 2019. Lebih dari 100 negara telah mengonfirmasi kasus terinfeksi virus corona dengan jumlah pasien lebih dari 125.000 orang dan 4.610 kematian.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi global, pada 11 Maret 2020. Kenaikan status tersebut didasari atas meningkatnya kasus infeksi di luar China hingga 13 kali lipat serta jumlah negara terinfeksi yang terus bertambah.
Tak hanya menyerang warga sipil, virus yang bermula di Kota Wuhan itu juga menginfeksi sejumlah pejabat dunia. Berikut ini ulasannya:
1. Menteri Kesehatan Inggris
Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries dalam keterangan resminya mengonfirmasi bahwa ia telah terinfeksi virus corona, pada Rabu 11 Maret 2020. Dorries kemudian segera mengambil langkah pencegahan dan menjalani isolasi secara mandiri.
Juru Bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial (DHSC) mengatakan, Dorries mulai menunjukkan gejala pada Kamis, 5 Maret 2020. Saat itu, dia menghadiri sebuah acara di Downing Street untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia yang diprakarsai Perdana Menteri Boris Johnson.
2. Kepala Staf Militer Iran
Kepala Staf Angkatan Darat Italia Salvatore Farina disebut telah terinfeksi virus corona pada Senin, 9 Maret 2020. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Farina usai hasil tes menunjukkan positif virus corona.
Meski demikian, kondisinya kini stabil dan sedang menjalani karantina mandiri di kediamannya. Jenderal Federico akan mengambil alih tugas Farina selama dalam masa karantina.
3. Wakil Presiden Iran
Wakil Presiden Iran untuk urusan perempuan dan keluarga Masoumeh Ebtekar juga dilaporkan telah terinfeksi virus corona pada Kamis, 27 Februari 2020.
Dikutip dari Middle East Eyes, Ebtekar merupakan salah satu dari sekitar 10 wakil presiden saat ini di Iran.
Kabar tersebut menjadikan Ebtekar sebagai anggota pertama kabinet Presiden Iran Hassan Rouhani yang terinfeksi virus corona.
Pada Revolusi Islam 1979, nama Ebteker mulai banyak dikenal setelah menjadi juru bicara mahasiswa Iran yang menyandera 52 orang AS selama 444 hari.
4. Menteri Perindustrian Iran
Menteri Perdagangan Iran Reza Rahmani dinyatakan positif virus corona pada 4 Maret. Ia kemudian dikarantina di Rumah Sakit Imam Khomeini di Teheran.
Dilansir dari Anadolu, meski kondisinya sempat memburuk, Rahmani kini telah dinyatakan pulih setelah mendapat perawatan intensif.
5. Wakil Menteri Kesehatan Iran
Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi dinyatakan positif virus corona pada Selasa, 25 Februari 2020. Sebelumnya, Harirchi sempat menghadiri konferensi pers yang membantah adanya 50 pasien virus corona yang meninggal dunia.
Pada konferensi pers itu, ia terlihat berkeringat dan menyeka keningnya dengan tisu. Dalam sebuah unggahan video, Iraj Harirchi membenarkan bahwa dia terinfeksi virus corona, dan saat ini tengah menjalani isolasi di kediamannya.
6. Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran
Penasihat Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran Mohammad Mirmohammadi dirawat di rumah sakit pada pekan 22 Februari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Hasil tes pada keesokan harinya menyebutkan bahwa ia positif terjangkit virus corona. Pada 2 Maret, Mirmohammadi dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit Teheran pada usia 71.
Kematian Mirmohammadi tersebut menjadikannya sebagai pejabat senior Iran pertama yang meninggal akibat virus corona.
7. Penasihat Menteri Luar Negeri Iran
Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona, pada Kamis 5 Maret 2020.
"Dia merupakan seorang veteran dan diplomat revolusioner, meninggal pada Kamis malam," kata IRNA, kantor berita Iran seperti dikutip dari Channel News Asia.
8. Korban Meninggal
Seorang anggota parlemen Iran meninggal dunia akibat virus corona atau COVID-19, Sabtu 7 Maret 2020. Kantor berita resmi Iran, IRNA melaporkan seperti dilansir AFP, anggota parlemen bernama Fatemeh Rahbar tersebut meninggal dunia pada usia 55 tahun. Politisi perempuan ini merupakan anggota parlemen konservatif.
Perempuan itu merupakan anggota parlemen kedua yang meninggal akibat virus corona di Iran, dan termasuk di antara tujuh politisi dan pejabat pemerintah, yang telah meninggal akibat corona sejak negara tersebut melaporkan kasus pertamanya pada pertengahan Februari lalu.