7 Negara Boikot Olimpiade Beijing, Sekjen PBB Dijadwalkan Hadir
Olimpiade Musim Dingin Beijing akan berlangsung dari 4 sampai 20 Februari 2022. Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) telah menyerukan negara-negara di dunia agar memboikot sepenuhnya gelaran olahraga tersebut. Alasannya, pelanggaran HAM yang dilakukan oleh China, termasuk penahanan jutaan warga Muslim Uighur di provinsi Xinjiang, dan penumpasan gerakan prodemokrasi di Hong Kong.
Mengutip pelanggaran HAM yang terjadi di China, Amerika Serikat (AS) beserta Inggris, Kanada, Australia, serta Lithuania memutuskan tidak akan mengirim perwakilan diplomatik ke ajang empat tahunan tersebut.
Boikot itu tetap memungkinkan negara-negara tersebut mengirim atlet-atlet mereka ke Olimpiade Beijing sementara menolak mengirim pejabat tinggi sebagai delegasi resmi.
1. Amerika Serikat
Boikot diplomatik AS terhadap Olimpiade Beijing secara resmi dikonfirmasi oleh sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada 6 Desember.
2. Lithuania
Negara Baltik secara teknis adalah yang pertama secara terbuka mengkonfirmasi niatnya untuk memboikot Olimpiade Beijing 2022 pada tingkat resmi. Pada 3 Desember, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan baik dia maupun menterinya tidak akan menghadiri Olimpiade. Lithuania adalah anggota Uni Eropa pertama dan satu-satunya yang mengumumkan boikot diplomatik sejauh ini.
3. Selandia Baru
Boikot semi-diplomatik Selandia Baru diumumkan oleh Menteri Olahraga Grant Robertson pada 7 Desember, ketika dia mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada anggota kabinet Perdana Menteri Jacinda Ardern yang akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin di China.
4. Skotlandia
Menteri Olahraga Skotlandia Maree Todd mengkonfirmasi rencana boikot diplomatik negara itu dalam tanggapan tertulis kepada anggota parlemen Skotlandia Ross Greer pada 7 Desember.
5. Australia
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengumumkan boikot diplomatik terhadap Beijing 2022 pada 8 Desember, dengan mengatakan keputusan itu "tidak mengejutkan" mengingat hubungan yang memburuk dengan China mulai musim semi 2020, ketika ia menyerukan penyelidikan independen terhadap asal usul virus corona.
6. Inggris
PM Inggris Boris Johnson melakukan dua upaya untuk mengkonfirmasi boikot diplomatik Inggris pada 8 Desember, tetapi dia melakukannya sambil menekankan penentangannya terhadap tindakan tersebut pada kedua kesempatan.
7. Kanada
PM Kanada Justin Trudeau mengumumkan boikot diplomatik Kanada terhadap Olimpiade mendatang pada 8 Desember, membenarkan bahwa tidak ada pejabat pemerintah federal yang akan menghadiri pertandingan tersebut.
Sekjen PBB Dijadwalkan Hadir
Gaduh tujuh negara mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, namun Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres memutuskan akan tetap menghadiri perhelatan tersebut.
“Sekjen menerima undangan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk hadir ke Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan dia telah menerima dengan baik undangan itu. Sebagaimana Anda ketahui, kedua pendahulunya juga menghadiri hampir setiap Olimpiade sejak 2002,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia.
Beijing mengecam boikot tersebut dan menyebutnya sebagai “sandiwara”, serta bertekad mengambil langkah balasan terhadap Amerika sehubungan keputusan boikot diplomatik itu, meskipun tidak menjelaskan lebih jauh akan langkah tersebut.
Prancis Kontra Ameriks Cs
Prancis tidak akan mengikuti langkah sejumlah pemerintah negara Barat yang melakukan memboikot diplomatik Olimpiade Beijing. Meskipun pelanggaran hak asasi manusia di China harus dikecam, Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer menegaskan negaranya tak akan memboikot Olimpiade Beijing.
"Mengenai boikot diplomatik... Prancis tidak akan melakukannya. Olahraga sudah menjadi dunia sendiri yang harus dilindungi dari campur tangan politik," kata Jean-Michel Blanquer kepada BFM TV.
Meskipun demikian, Blanquer menandaskan pelanggaran hak asasi manusia di China harus dikutuk.
Advertisement