7 Nasihat Inspiratif Jalaluddin Rumi, Kebaikan Memerlukan Ikhlas
Maulana Jalaluddin Rumi, dikenal sebagai orang alim dan ahli tasawuf. Ucapan dan perkataannya begitu memukau. Sederet aforisme, kata-kata hikmahnya terkumpul menjadi buku.
Demikian pula ungkapan pengalaman kerohanian dan proses dirinya dalam berdekat-dekat dengan Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) menjadi pengalaman estetik yang dibukukan dalam puisi sufi.
Terbilang sejumlah karyanya, Matsnawi, Diwan dll, merupakan bukti penyair sufi yang terkenal ini.
Berikut di antara aforisme dan kata bijak dari Jalaluddin Rumi.
7 Nasihat Jalaluddin Rumi
1. Dalam hal kedermawanan dan menolong orang, jadilah seperti sungai.
Biarkan mengalir memberi manfaat tak henti-henti dan tanpa mengharap kembali.
2. Dalam kasih sayang dan berkah, jadilah seperti matahari.
Berilah kehangatan kepada siapa saja meski tidak diucapkan terima kasih.
3. Dalam menutupi aib orang lain, jadilah seperti malam.
Tutupi semua aib dan rahasia orang rapat-rapat, Tanpa pernah membocorkanNya.
4. Dalam keadaan marah dan murka, jadilah seperti irang mati.
Diamlah, jangan kakukan apapun agar tidak menimbulkan kesalahan dan menyesal kemudian. Marah-marah adalah permulaan gila yang berakhir penyesalan.
5. Dalam hal kesederhanaan dan kerendah-hatian, jadilah seperti bumi.
Selalu rendah hatilah seperti bumi yang menempatkan iri di bawah dan meninggikan yang lain.
6. Dalam hal toleransi, jadilah seperti laut.
Berlapang dada seluas-luasNya dan siap nenampung pandangan-pandangan yang berbeda dengan tetap berpegang teguh dengan keyakinan.
7. Tampillah seperti diri sejatiMu, atau jadilah seperti tampilanMu.
Jangan pura-pura... Berbuatlah setulus hati karena kebaikan memerlukan keikhlasan.
Semoga bermanfaat. Amiin.
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ۞ ﺍﻟﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ۞ ﻭَﺍﻟﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ ۞ ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟﺤَﻖِّ ۞ ﻭَﺍﻟﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢِ ۞ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴﻢِ ۩
Zikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement