7 Ledakan Nagorno-Karabakh, Perdamaian Armenia-Azerbaijan Buyar
Nagorno-Karabakh diterpa ledakan baru pada Sabtu malam 10 Oktober 2020. Itu terjadi beberapa jam setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia antara Armenia dan Azerbaijan. Akibatnya, membuyarkan gencatan senjata yang telah disepakati itu.
Menurut kantor berita Prancis AFP, tujuh ledakan mengguncang Stepanakert, ibu kota wilayah sengketa, sekitar pukul 23.30 waktu setempat (21.30 UTC), menurut laporan jurnalis AFP.
Sirene dibunyikan untuk memperingatkan warga agar berlindung di ruang bawah tanah atau tempat aman mereka.
Armenia dan Azerbaijan, dua negara bekas republik Soviet yang bertetangga, telah menyetujui gencatan senjata 11 jam sebelum ledakan pada hari Sabtu. Demikian , seperti dilansir Deutsche Welle, Minggu 11 Oktober 2020.
Gencatan senjata, yang dicapai setelah pembicaraan maraton di Moskow yang didukung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, bertujuan menghentikan pertempuran dua minggu antara pasukan Azerbaijan dan etnis Armenia.
Namun, mereka berdua saling menuduh pihak lain melanggar kesepakatan beberapa jam setelah diberlakukannya. Seorang pejabat senior mengatakan kepada AFP bahwa gencatan senjata itu hanya untuk sementara.
Nagorno Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi wilayah tersebut dijalankan oleh penduduk etnis Armenia.
Pertempuran terbaru adalah yang terberat sejak berakhirnya perang di wilayah tersebut di tahun 1991-1994. Lebih dari 450 orang dilaporkan tewas selama dua minggu terakhir, dengan ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.