7 Langkah Penting, Antisipasi Serius Hadapi Fitnah Zaman
Fitnah bisa dengan mudah datang di hadapan kita. Apalagi gencar sekali seseorang mengumbar kebencian di media sosial dan media digital lainnya.
Begitu bahayanya suatu fitnah, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (Saw) berpesan dengan keras.
“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Makkah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah : 193).
Untuk mengantisipasi hal yang sifatnya fitnah, terdapat langkah penting yang harus dilakukan. Berikut di antaranya:
1. Tidak Main Hakim Sendiri Terhadap Suatu Kejadian
Kebiasaan memutuskan secara sepihak akan menimbulkan kesalah pahaman terhadap fitnah yang ada sehingga akan semakin menjadi lebih buruk masalah tersebut.
“Menghukumi sesuatu itu adalah termasuk bagian tentang gambaran sesuatu tersebut.” (kaedah fiqih).
2. Menjunjung Tinggi Sikap Keadilan dan Menjadi Penengah
Sifat adil memang salah satu cara yang tepat untuk mnyelesaikan masalah seperti halnya fitnah. Terlebih lagi jika anda mampu menjadi penengah sebagai bagian penting dari penyelesain masalah tersebut.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang akamu kerjakan.” (QS. Al Maidah/5 : 8).
3. Tetap Menjaga Kesatuan Sebagai Umat Muslim Meskipun Sedang Mendapati Fitnah
Sebagai umat muslim sudah selayaknya saling menjaga kesatuannya. Jangan terperdaya oleh fitnah yang pada akhirnya akan menimbulkan perpecahan antara sesama umat muslim.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al Imran/3 : 103).
4. Menggunakan Timbangan Syariat Agama Islam (Ahlu Sunnah wal Jama’ah)
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya/21 : 47).
5. Seorang Muslim Tidak Diperbolehkan Menurunkan Hadits Mengenai Fitnah Seperti Rasulullah
Yang dimaksudkan di sini ialah dengan mengatakan seperti halnya: “Inilah fitnah yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, atau dengan mengatakan: “Inilah orang yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam”.
Sebenarnya fitnah tersebut masih atau bahkan sedang berlangsung dan tentu saja belum selesai, boleh kita mengatakan seperti itu pada saat fitnah tersebut memang sudah benar-benar selesai sebagai suatu pernyataan seorang Muslim akan sebuah informasi yang telah diberitahu oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
6. Bersatu Bersama Ulama
Dengan anda ikut serta dalam lingkungan keseharian para ulama, secara otomatis mereka akan memberikan masukan-masukan terbaik yang membuat anda bisa menghadapi fitnah dengan sikap yang baik dan tidak tergesa-gesa, sehingga masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik.
7. Pada Setiap Perkataan atau pun Perbuatan Fitnah Harus Ada Ukuran yang Tepat (Dhawabith)
“Tidak anda berbicara dengan suatu kaum sebuah pembicaraan yang tidak bisa dipahami oleh akal mereka kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian dari mereka.” (HR.Muslim)
Demikian, semoga kita dapat menghadapi fitnah dengan tenang dan juga dapat memilah mana informasi yang benar dan mana informasi yang tidak benar. Terutama saat ini diakhir zaman yang penuh dengan ujian fitnah.
Semoga bermanfaat.
Advertisement