7 Klub Tolak Masuk Liga Super Eropa
European Super League atau Liga Super Eropa resmi diluncurkan, pada Senin 19 April 2021 dini hari waktu Indonesia. Kompetisi elit antar klub-klub Eropa itu diprakarsai oleh 12 klub dari tiga Liga Top Eropa. Antara lain Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Arsenal, Liverpool, Chelsea, AC Milan, Inter Milan, dan Juventus.
Rencananya, Liga Super Eropa akan digulirkan pada Agustus mendatang. Meskipun dibentuk klub-klub besar, namun tidak semua klub di Benua Biru menunjukkan respons positif dan berminat bergabung.
Dua induk organisasi sepakbola UEFA dan FIFA menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat dalam Liga Super Eropa akan mendapatkan hukuman keras. Klub tidak diperkenankan ikut kompetisi domestik, sementara para pemainnya dilarang bergabung dengan timnas negara masing-masing untuk ambil bagian dalam ajang internasional.
Berikut ini 7 klub tolak masuk Liga Super Eropa:
1. Borussia Dortmund
CEP Dortmund Hans-Joachim Watzke mengatakan, pihaknya setuju dengan pandangan Asoasiasi Klub Eropa (ECA) tentang Liga Super Eropa sebagai liga yang memisahkan diri. Sebaliknya, Dortmund mendukung reformasi Liga Champions oleh UEFA dan sejalan dengan sikap ECA.
2. Bayern Munchen
Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick menentang rencana liga baru itu karena dianggap tidak bermanfaat bagi sepakbola. Sejauh ini, Bayern Munchen belum mengeluarkan pernyataan resmi. Tapi, Ketua Munchen Karl Heinz Rummenigge dilaporkan akan menggantikan Andrea Agnelli dari Juventus di Komite Eksekutif UEFA.
3. Zenit St. Petersburg
Laporan dari Rusia mengklaim, Zenit juga didekati guna bergabung sebagai klub pendiri Liga Super Eropa, akan tetapi mereka memilih menolak. Salah satu faktor yang membuat Zenit menolak Liga Super Eropa adalah Gazprom yang jadi sponsor mereka juga sebagai sponsor Liga Champions selama beberapa tahun.
4. FC Porto
Porto sebelumnya dirumorkan akan jadi salah satu dari tiga tim yang menyusul sebagai 'klub pendiri' Liga Super Eropa. Akan tetapi, Presiden Porto Nuno Pinto da Costa mengatakan mereka tidak bergabung dengan Super League. "Kami tidak bisa berpartisipasi dalam hal apa pun yang melanggar aturan. Kami di Liga Champions, dan kami berharap terus di sana selama bertahun-tahun," ujar Da Costa.
5. Paris Saint-Germain
Paris Saint-Germain atau PSG dikabarkan tetap setia dengan UEFA, khususnya Presiden Aleksander Ceferin. Les Parisien juga diklaim menentang ide kompetisi yang terbatas pada jumlah tertentu. Faktor lainnya, kepemilikan PSG yang berasal dari pengusaha Qatar ingin tetap mendapatkan dukungan dari FIFA menjelang Piala Dunia 2022. Selain itu, Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi yang juga mewakili beIN Sports, pemilik hak siar Liga Champions tidak ingin bisnisnya itu terdampak dengan ikut Super League.
6. RB Leipzig
CEO Leipzig Oliver Mintzlaff jadi salah satu yang mengutuk Liga Super Eropa, yang dipimpin Florentino Perez tersebut. "Kami adalah pendukung kompetisi olahraga. Dan kompetisi olahraga dalam sepak bola profesional berarti berjuang mencapai posisi di klasemen domestik yang memungkinkan tim untuk mengikuti kompetisi internasional. Bagi kami, mengubah ini sama sekali tidak mungkin. Kami menolak rencana apa pun untuk mendirikan Super League," ucap Mintzlaff.
7. Sevilla
Sevilla tidak berminat bergabung. Bahkan, dalam rilisnya Sevilla seperti membongkar sisi buruk dari European Super League.
Advertisement