7 Keutamaan 10 Ayat Pertama Surat Al-Kahfi, Bekal Akhir Zaman
Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Hadlratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari, dikenal sangat suka membaca Surat Al-Kahfi. Pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU), yang dikenal sebagai Rais Akbar NU ini, begitu mencintai ilmu dalam Islam dan memperdalam Al-Quran dan Hadits. Karena hafal Enam Kitab Hadits atau Kutubussittah, Ayahanda KH Abdul Wahid Hasyim ini disebut Hadlratussyaikh itu.
Surat Al-Kahfi merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar. Surat ini terdiri dari 110 ayat yang menceritakan kisah-kisah penting yang sarat dengan hikmah dan pelajaran.
Di antara semua ayat dalam surat ini, terdapat 10 ayat pertama yang memiliki keutamaan khusus sebagai bekal akhir zaman. Surat Al-Kahfi juga di sunahkan untuk dibaca setiap hari Jum'at karena keutamaannya yang sangat bermanfaat.
Terdapat keutamaan 10 ayat pertama Surat Al-Kahfi sebagai bekal akhir zaman.
1. Dilindungi dari Fitnah Dajjal
Salah satu dari keutamaan surah Al-Kahfi adalah melindungi diri dari fitnah Dajjal. Hal ini telah diungkapkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadits sahih. Dalam riwayat Muslim, Rasulullah SAW menyatakan bahwa:
“Barang siapa yang hafal sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi, akan dijaga dari dajjal.” (HR Muslim).
2. Memberikan Cahaya pada Hati
Surat Al-Kahfi memiliki keutamaan yang luar biasa dalam memberikan cahaya pada kalbu atau hati seseorang. Dalam membaca surat ini, seseorang akan terpapar dengan ajaran-ajaran yang mendorong kebaikan, kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan kepada Allah. Hal ini dapat membantu membersihkan hati dari sifat-sifat buruk dan mengisi hati dengan kebaikan.
Surat Al-Kahfi juga memiliki kekuatan dalam memberikan ketenangan, penyembuhan, dan ketegaran hati.
Dalam kehidupan yang penuh dengan stres, kecemasan, dan kesulitan, membaca dan merenungkan ayat-ayat dari surat ini dapat memberikan ketenangan pikiran dan memperkuat hati untuk menghadapi segala tantangan.
3. Diampuni Semua Dosanya
Manfaat membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi adalah pengampunan atas dosa-dosanya. Hal ini sesuai dengan ucapan Rasulullah, yang menyatakan bahwa:
“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka timbullah cahaya baginya dari telapak kakinya hingga ke langit yang memberikan sinar baginya kelak di hari kiamat, dan diampunilah baginya semua dosa di antara dua hari Jumat”.
4. Dipancarkan Cahaya Sejauh Dirinya dan Ka’bah
Surat Al-Kahfi disarankan untuk dibaca setiap hari Jum'at karena dipercaya akan dipancarkan cahaya sejauh diri dan Ka'bah. Diriwayatkan dari Sahabat Abu Sa’id al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca yang surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘Atiq (Ka’bah).”
5. Dipancarkan Cahaya di Antara Dua Jumat
Masih banyak lagi manfaat membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat. Manfaat lain tersebut adalah dipancarkan cahaya di antara dua Jumat.
Dalam riwayat lain, masih dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu Anhu dijelaskan:
“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.”
6. Melindungi Rumah dari Setan
Menurut Ibnu Mardawaih yang meriwayatkan dari Abdullah bin Mughaffal:
“Rumah yang dibacakan di dalamnya surah Al-Kahfi atau Al-Baqarah tidak akan dimasuki oleh setan sepanjang malam itu.”
Dengan manfaat membaca surat Al-Kahfi yang bisa melindungi rumah dari setan, dianjurkan untuk membacanya setiap hari atau mengikuti sunah yang membacanya setiap hari Jum'at.
7. Menerangi di Hari Kiamat
Keuntungan dari membaca dan menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi adalah bahwa ini dapat menerangi dan menjadi cahaya bagi seseorang di hari kiamat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah pernah bersabda:
“Barang siapa yang membaca permulaan surat Al Kahfi dan akhirnya, maka surat Al Kahfi menjadi cahaya baginya dari telapak kaki hingga kepalanya. Dan barang siapa yang membaca secara keseluruhan, maka surat Al Kahfi menjadi cahaya baginya antara langit dan bumi”.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jum'at.”
Dengan membaca Surat Al-Kahfi, dosa akan diampuni dan kelak yang membacanya akan memancarkan cahaya dan menerangi di hari kiamat kelak.
Itulah rangkuman mengenai keutamaan 10 ayat pertama surat Al-Kahfi sebagai bekal akhir zaman. Surat Al-Kahfi memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Dengan memperkuat iman, mengikuti petunjuk Allah, dan menjaga keyakinan kita terhadap kebenaran-Nya, kita akan memiliki bekal yang kuat untuk menghadapi akhir zaman dengan ketabahan dan kesuksesan.
10 Ayat Pertama Surat Al-Kahfi dan Artinya
Berikut adalah bacaan 10 ayat pertama surat Al-Kahfi beserta artinya:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
Al-ḥamdu lillāhil-lażī anzala ‘alā ‘abdihil-kitāba wa lam yaj‘al lahū ‘iwajā(n).
(1) Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan.
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ
Qayyimal liyunżira ba'san syadīdam mil ladunhu wa yubasysyiral-mu'minīnal-lażīna ya‘malūnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā(n).
(2) Artinya: (Dia juga menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia memberi peringatan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.
مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
Mākiṡīna fīhi abadā(n).
(3) Artinya: Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
Wa yunżiral-lażīna qāluttakhażallāhu waladā(n).
(4) Artinya: (Dia menurunkan Al-Qur’an itu) juga agar Dia memberi peringatan kepada orang-orang yang berkata, “Allah mengangkat seorang anak.”
مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
Mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li'ābā'ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqūlūna illā każibā(n).
(5) Artinya: Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang (hal) itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah besar (dosa) perkataan yang keluar dari mulut mereka. Mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
Fa la‘allaka bākhi‘un nafsaka ‘alā āṡārihim illam yu'minū bihāżal-ḥadīṡi asafā(n).
(6) Artinya: Maka, boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur’an).
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
Innā ja‘alnā mā ‘alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu ‘amalā(n).
(7) Artinya: Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di atas bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antaranya yang lebih baik perbuatannya.
وَاِنَّا لَجٰعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ
Wa innā lajā‘ilūna mā ‘alaihā ṣa‘īdan juruzā(n).
(8) Artinya: Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya sebagai tanah yang tandus lagi kering.
اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
Am ḥasibta anna aṣḥābal-kahfi war-raqīmi kānū min āyātinā ‘ajabā(n).
(9) Artinya: Apakah engkau mengira bahwa sesungguhnya para penghuni gua dan (yang mempunyai) raqīm benar-benar merupakan keajaiban di antara tanda-tanda (kebesaran) Kami?
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālū rabbanā ātinā mil ladunka raḥmataw wa hayyi' lanā min amrinā rasyadā(n).
(10) Artinya: (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.”
Advertisement