7 Hari Kematian Dorce, Keluarga Vs Anak Angkat Rebutan Warisan
Tujuh hari sudah artis senior Dorce Gamalama meninggal dunia. Sejumlah penggemar dan warga masih mendatangi makam Dorce Gamalama di TPU Bantar Jati, Jakarta Timur, pada Rabu 23 Februari 2022. Bunga tabur tampak masih menutupi nisan bertuliskan 'Dedi Yuliardi (Dorce Ashadi) Bin Ahmad'.
Mereka datang untuk berziarah dan mengirimkan doa kepada mendiang Dorce Gamalama. Namun, tak terlihat pigura foto Dorce Gamalama yang semula terletak di antara nisan. Penjaga makam setempat tidak mengetahui apakah keluarga Dorce Gamalama berziarah ke makam atau tidak.
Warisan Masjid Al Hayyu
Dorce Gamalama semasa hidupnya diketahui telah membangun sebuah masjid yang di dalam masjidnya terukir kaligrafi nama-nama keluarga almarhum. “Keunikan di Masjid Al Hayyu ini jarang-jarang di masjid di depannya itu ada sebuah ornamen gebyok dari kayu jati,” ujar Anan Muhajir, Pengelola masjid Al Hayyu 63.
Pengelola masjid milik Dorce Gamalama itu menyebutkan bahwa sang artis senior itu langsung terjun untuk memberikan sentuhan desain untuk masjidnya.
“Kayu jati asli ini didatangkan langsung dari Jepara. Jadi, Bunda Dorce suka ornamen-ornamen Jawa, bahkan dicampur dengan warna hijau karena beliau suka warna hijau setiap rumah bangunan apa pun pasti ada warna hijau ya arsiteknya Bunda Dorce sendiri,” tuturnya.
Meski jauh dari keluarganya dan hidup kurang belaian kasih sayang keluarga, Dorce Gamalama ternyata tetap menyayangi keluarganya.
“Di lantai dua, beliau sangat sayang banget sama keluarganya. Walaupun jauh tapi beliau sayang. Nama-nama saudaranya, dia 10 bersaudara sampai dia abadikan ditulis kaligrafi di atas,” ucap Anan Muhajir lagi.
Rumah Gadang Khas Minangkabau
Tak hanya masjid, sebuah rumah Gadang khas Minangkabau yang berlokasi di Jatibening Bekasi senilai Rp2 miliar yang merupakan salah satu warisan almarhum Dorce pun kabarnya akan dijual. Hasil penjualannya nanti 100 persen untuk diberikan pada anak-anak angkatnya.
“Dia menyeimbangkan hidupnya, dia tahu kekurangan-kekurangan dia. Makanya dia bangun Masjid. Dia curahkan kasih sayang dia ke anak-anak yatim,” kata Ozy Syahputra, sahabat Dorce Gamalama.
Ozy juga mengatakan kalau Dorce Gamalama sudah mempersiapkan masa depan anaknya sebelum meninggal dunia.
“Dia tuh udah mempersiapkan tentang masa depan anak-anaknya. Itu pelampiasannya dia. Karena kan dia kecilnya kurang, nggak pernah mendapat kasih sayang dari seorang ibu atau bapak kandungnya gitu jadi dia melampiaskan ke situ bahkan ke anak-anak angkatnya,” ujar Ozy Syahputra.
Menurut keterangan sang keponakan, Mimi Hatati, Dorce Gamalama memiliki tiga rumah. Di antaranya rumah di kawasan Lubang Buaya, Jati Bening hingga Rumah Gadang.
Wasiat Pembagian Harta
Wasiat Dorce Gamalama tentang pembagian harta warisan menuai polemik antara kubu saudara kandung dan kubu anak angkat. Kabarnya kedua kubu tidak setuju dengan isi wasiat Dorce Gamalama yang dinilai sangat menguntungkar kubu anak angkat.
Musyawarah antara kubu saudara kandung dan kubu anak angkat Dorce Gamalama pun macet dan tidak menemui titik solusi. "Keluarga besar rapat dengan anak angkatnya mama, sudah mulai dibicarakan memang belum menemukan kesepakatan ya," kata Mimi Astati.
Menurut Mimi Astati, empat anak angkat Dorce Gamalama sudah menggandeng seorang pengacara untuk mengurus harta warisan, sementara kubu saudara kandung memilih menyelesaikan tanpa pengacara.
Situasi mulai memanas karena jalan musyawarah macet, pihak saudara kandung diduga belum bisa menerima isi wasiat Dorce Gamalama yang dinilai menguntungkan kubu anak angkat.
"Kita dari keluarga belum berembuk, ya musyawarah saja kita mah enggak mau ribut-ribut gak mau ramai-ramai," ujar Mimi Astati.
Alih-alih mengaku tak mau ribut, Mimi Astati mengaku jika perselisihan antara kedua kubu benar-benar terjadi.
"Perselisihan itu biasa ya namanya juga manusia ada nggak cocoknya, ya itu wajar aja sih, kakak beradik aja ada berantemnya, apalagi kita yang," tuturnya.