7 Hal Penting, dari Zikir hingga Baik Sangka Atasi Sifat Marah
Mengendalikan amarah terkadang sulit untuk dilakukan. Seringnya kita lepas kontrol dan marah dengan cara yang membabi buta dan justru merugikan banyak pihak termasuk kita sendiri yang akhirnya bahkan dapat menyebabkan rusaknya hubungan silaturahmi yang telah terjalin selama ini.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) juga selalu memberikan motivasi kepada umatnya agar tidak mudah terpancing emosi.
“Barang siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu untuk meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat sehingga Dia akan memberikan untuknya bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi).
Islam adalah agama yang mengajarkan dan menuntun kita untuk senantiasa saling menjaga silaturahmi, menjaga perdamaian dan menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah sehingga masalahpun selesai dengan memberi kelegaan pada seluruh pihak.
1.Perbanyak Zikir
Cara berikutnya yaitu perbanyak dzikir. Ketika Anda sedang marah maka tips menahan amarah yang sangat mujarab yaitu berdzikir membaca istighfar, takbir, tahmid, dan bacaan dzikir lainnya. Jangan hanya membaca bacaan doa dan dzikir setelah sholat saja akan tetapi berdzikir lah setiap kali kita sedang marah.
2. Mohon perlindungan Allah
Sumber terjadinya amarah yaitu disebabkan oleh setan maka dengan begitu mohon perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar terhindar dari godaan setan, caranya yaitu dengan banyak membaca Ta’awwudz.
Suatu hari sahabat sedang duduk bersama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam kemudian ada dua orang yang sedang saling marah-marah hingga akhirnya memaki dan salah satu orang tersebut telah sangat merah wajahnya dan terlihat jelas urat lehernya. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun bersabda:
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengetahui ada satu kalimat yang dapat dibaca oleh orang yang marah tersebut kemudian marahnya akan hilang. Kalimat tersebut yaitu kalimat ta’awuddz ” A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, maka marahnya akan segera hilang. (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Ambil posisi duduk atau tidur
Selain itu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun memerintahkan untuk duduk agar orang yang sedang berdiri tidak akan melampiaskan amarahnya, jika terjadi maka orang tersebut akan menyesali perbuatan yang disebabkan oleh amarah itu. Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
“Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782).
4. Menjaga Ucapan
Cara menahan amarah yang berikutnya yaitu menjaga ucapan. Pada saat kita marah biasanya ingin banyak berbicara bahkan tanpa disadari ucapan yang keluar pun menjadi sebuah makian bahkan bisa hingga mengucapkan kata-kata kasar. Dengan mengucapkan kata-kata yang kotor atau umpatan maka akan mengundang Allah menjadi murka. Oleh karena itu cara mengatasinya yaitu dengan diam.
Selain itu menjaga ucapan baik-baik jangan sampai ucapan yang dilontarkan kita nantinya akan menjerumuskan ke neraka. Sebagian ulama berkata bahwa menjaga ucapan merupakan hikmah akan tetapi masih sangat sedikit yang melakukan itu.
5. Bacalah keutamaan hadits menahan amarah
Banyak sekali manfaat yang dirasakan ketika kita menahan amarah baik itu manfaat di dunia maupun di akhirat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan pahala yang besar untuk seseorang yang menahan amarahnya dan juga dapat memaafkan kesalahan orang lain.
Oleh karena itu cobalah untuk menahan amarah dengan membaca hadits-hadits mengenai keutamaan menahan amarah. Beberapa diantaranya hadist yang menjelaskan keutamaan menahan amarah yaitu:
Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi) Selain hadits tersebut masih ada banyak lagi mengenai keutamaan menahan amarah yang dapat Anda baca.
6. Sabar dan selalu Husnuzhan
Sabar adalah kunci menahan marah dan hendaknya kita selalu berpikiran positif dan berprasangka baik atau husnulzhon pada setiap orang. Bersikap santai menghadapi kejengkelan dapat meredam amarah kita.
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (١٥٣)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs Al Baqarah : 153)
7. Berdoa
Tips yang terakhir untuk menahan amarah yaitu dengan cara berdoa. Doa merupakan cara terbaik untuk melakukan permohonan kepada Allah. Mintalah ridho kepada Allah ketika Anda sedang marah.
اَللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الحَقِّ فِي الرِضَا وَالغَضَبِ
“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kalimat haq ketika ridha (sedang) dan marah”.
Demikianlah pembahasan mengenai cara menahan amarah menurut Islam ini. Semoga dengan membaca artikel tausiah ini dapat menambah khazanah keilmuan dan keimanan kita semua. Aamiin.
Semoga bermanfaat.