7 Fakta Rindu, Istri Brigjen Zamroni Vs Arteria Dahlan
Sosok wanita mengaku anak jenderal bintang TNI yang cekcok dengan Arteria Dahlan sedikit demi sedikit terungkap. Melalui cerita Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menyebut perempuan tersebut adalah istri dari Brigjen TNI Muhammad Zamroni. Eks Dandim 0501/BS Jakarta Pusat itu, kini bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN). Istrinya bernama Anggita Pasaribu atau biasa disapa Rindu.
Prasetyo Edi menggelar wawancara dengan wartawan di kantornya, pada Selasa kemarin. Politikus PDIP ini mengaku dihubungi oleh Zamroni usai kejadian itu sebelum viral di media sosial.
"Saya cerita. Waktu hari Minggu kira-kira jam 18.30 WIB, saya nggak tahu nomor telepon siapa, tiba-tiba nelepon saya. Karena saya nggak punya beban di kehidupan saya, jadi saya angkat nomor telepon ini. 'Mas, saya Zamroni. Mantan Dandim Jakarta Pusat'," kata Prasetio di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sebagai informasi, anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan dan Rindu merupakan penumpang Nam Air IN281 rute Denpasar-Jakarta. Kejadian itu sendiri terjadi pada Minggu, 21 November 2021 malam.
Cekcok bermula lantaran istri mantan ajudan Wakil Presiden RI Boediono itu merasa terganggu dengan bagasi kabin milik keluarga Arteria Dahlan yang dinilai menghalangi jalan. Keributan itu kemudian berlanjut hingga area Conveyor kedatangan di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Tangerang.
Dalam video viral, Rindu terlihat memaki-maki ibu Arteria Dahlan. Selanjutnya, Rindu dijemput mobil dinas milik jenderal TNI Angkatan Darat (AD) bintang satu. Mobil militer dengan nomor 75194-03 itu merupakan mobil dinas milik Kodam Jayakarta.
Berikut ini 7 fakta Rindu, istri Brigjen Zamroni Vs Arteria Dahlan:
1. Minta Dimediasi
Prasetyo Edi menanyakan maksud dan tujuan Zamroni. Jenderal bintang satu TNI itu minta tolong Prasetyo Edi menjadi penengah dengan keluarga Arteria Dahlan.
"(Saya bertanya) 'Eh, apa kabar, Mas? Sekarang di mana?'. 'Saya di BIN' katanya (Zamroni). 'Ada apa, kok tumben lu nelepon gua?', kata gua gitu," ujar Prasetio menirukan percakapannya dengan Zamroni.
Zamroni, kata Prasetio, meminta agar bisa berdamai dengan keluarga Arteria Dahlan.
2. Rindu hendak Minta Maaf
Menirukan Zamroni, Prasetio Edi mengatakan perempuan yang mengaku anak jenderal itu hendak meminta maaf.
"'Mas, tolong dong inisiasi saya sama Arteria Dahlan'. Itu aja omongannya. 'Masalah apa?'. 'Ya, mungkin ada senggolan di atas pesawat dengan istri saya'. 'Terus apa maumu?', 'Saya mau permintaan maaf, damai lah'. Seperti itu," ucapnya.
3. Prasetyo Edi bukan Beking
Prasetio Edi menegaskan tak membela siapa pun atau beking dalam kasus ini. Usai menerima telepon dari Zamroni, Prasetio Edi tak pernah menghubunginya lagi hingga akhirnya permasalahan itu berkembang ke pelaporan polisi.
"Saya nggak membekingin siapa-siapa, orang minta tolong kepada saya. Sebagai orang Timur harus saya tanyakan. Kalau nggak mau ditemukan, ya, sudah, buat apa saya repot-repot," tegasnya.
"Ya sudah saya tinggal, ternyata berkembang. Saya disebutkan namanya ya sudah, dipikir saya beking, saya nggak pernah beking, saya menolong orang. Menolong orang minta tolong, saya sampaikan dia nggak terima, ya sudah gitu aja," sambung Prasetyo Edi.
4. Tidak Tahu Soal Anak Jenderal
Prasetio Edi tak tahu-menahu apakah perempuan tersebut memang anak jendral bintang tiga. Dia menyebut komunikasi dengan pihak perempuan hanya dilakukan dengan suaminya, yakni Zamroni.
"Saya nggak ngerti, saya nggak berkomunikasi dengan si perempuan itu. Komunikasi saya laki-laki itu, jenderal itu, Brigjen Zamroni dan nomor telepon di saya masih ada. Jadi saya nggak ada urusan," tegasnya.
5. Panglima TNI Turunkan POM
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menurunkan POM untuk mengusut kasus ini. “Komandan Pusat Polisi Militer sudah langsung mulai tadi malam melakukan penelusuran, dan tadi pagi sudah langsung koordinasi dengan Polres Bandara (Soekarno Hatta),” kata Jenderal Andika usai pertemuan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri pada Selasa, 23 November 2021.
6. Terima aduan
Jenderal Andika Perkasa mengatakan, TNI sifatnya siap menerima laporan dari dua pelapor yang terlibat dalam perselisihan tersebut. Bahkan, ia menegaskan bakal memproses apabila ada ‘tekanan’ atau apapun yang dikeluhkan oleh pelapor ketika mengadukan kasus ini.
7. Sanksi
Jenderal Andika Perkasa bakal memberikan sanksi kepada anggotanya yang diduga ada saat perselisihan dengan ibunya Arteria Dahlan. "Jika kewenangan kami akan di proses hukum terhadap anggota militer. Kalau yang bukan anggota militer biar masuk proses peradilan umum,” tegasnya.