7 Fakta Kontroversi Pasha Ungu saat Jadi Pejabat
Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid berencana maju bakal calon Gubernur Sulteng, dengan menggandeng Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha 'Ungu' sebagai wakilnya dalam Pilkada pada September 2020.
Menurut Anwar, nama Pasha Ungu yang juga Wakil Wali Kota Palu itu telah lama masuk radar partainya. Dia mengaku bersyukur telah melamar Pasha sebagai pasangannya dalam Pilkada Sulteng 2020.
Pasangan Anwar-Pasha baru didukung Partai Demokrat yang memiliki empati kursi. Untuk maju sebagai bakal calon gubernur, Anwar-Pasha harus mencukupi sembilan kursi. Mereka harus mencari lima kursi tambahan.
Sementara itu, Pasha telah menjadi pendamping Wali Kota Palu Hidayat sejak 17 Februari 2016. Selama empat tahun menjadi wakil wali kota, nama Pasha makin santer dibicarakan karena beragam kontroversi. Berikut tujuh di antaranya:
1. Marahi ASN saat upacara
Belum lama dilantik menjadi wakil wali kota, Pasha sempat marah-marah pada aparatur sipil negara (ASN) yang tertawa saat dia memasuki mimbar untuk memimpin upacara di Balai Kota Palu.
"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak? Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next (selanjutnya), saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu," kata Pasha, di hadapan sekitar 1.500 pegawai pemerintah dari tingkat kota sampai kelurahan.
2. Remehkan jurnalis
Perilaku Pasha terhadap awak media juga pernah mendapat sorotan. Belum genap sepekan dilantik, Pasha melontarkan kata-kata yang terkesan meremehkan profesi jurnalis.
"Saya ini sekarang sudah pejabat, bukan lagi artis. Kamu orang cuma kontributor kan," kata Pasha kepada jurnalis MNC Grup Ridwan Lapasere.
3. Merokok saat dilantik
Di bulan yang sama, tersebar foto Pasha mengenakan seragam resmi pejabat negara sambil memegang rokok. Dia tertangkap kamera tengah merokok di sebelah Hidayat, yang juga sama-sama mengisap rokok. Foto itu diambil saat prosesi pelantikan pejabat pemerintahan di Kota Palu.
4. Diminta mundur Ketua DPRD Palu
Pasha pernah diminta mundur dari jabatannya oleh Ketua DPRD Palu Iqbal Andi Mangga pada Maret 2017 karena tampil bersama Ungu di Malaysia dan Singapura. Dia dianggap menyalahi etika sebagai pejabat publik dengan manggung untuk keperluan komersial.
5. Gaya rambut dikucir
Pasha yang mengenakan seragam dinas kembali menuai kontroversi pada Januari 2018. Kali ini karena gaya rambutnya. Rambutnya tampak tipis di kedua sisi, sementara di bagian tengah lebih panjang dan dikucir. Namun, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai, Pasha tak menyalahi undang-undang atau peraturan dengan gaya rambutnya itu.
6. Tidur di tenda dan bantu pengungsi gempa
Meski beberapa kali mendatangkan komentar negatif, Pasha sempat menuai pujian pada September 2018. Dia dan sang istri, Adelia Wilhelmina tampak sibuk membantu koran bencana Palu, Donggala, dan sekitarnya yang dihantam gempa bumi 7,4 SR dan tsunami.
Kala itu, banyak orang sulit menghubungi Pasha tiba-tiba beredar foto Pasha bersama sang istri, Adelia, tidur di tenda bersama para pengungsi yang lain. Selama melakukan peninjauan, Pasha juga banyak memberi bantuan tenaga, seperti mengangkat galon.
7. Menangis nyatakan siap mundur
Namun, tak lama pascagempa, Pasha justru menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera daerahnya. Menurut dia, kalau pascagempa masyarakat memintanya mundur, dirinya siap.
"Saya secara pribadi sebagai Wakil Wali Kota Palu, kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Sigit sembari meneteskan air mata di kantor DPRD Palu, Sulawesi tengah, pada 17 Oktober 2018.
Advertisement