7 Fakta Hadi Matar Pelaku Penusukan Salman Rushdie
Nama Hadi Matar menjadi sorotan setelah menjadi terduga pelaku penyerangan terhadap Salman Rushdie. Novelis The Satanic Verses tersebut mengalami cedera serius.
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya. Saraf di lengannya terputus, dan hatinya tertusuk dan rusak," kata agennya yaitu Andrew Wylie dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa Rushdie saat ini tidak dapat berbicara.
Pelaku menusuk Salman Rushdie puluhan kali di bagian leher, dada, dan perut. Tidak hanya ditikam, ia juga ditinju dan dipukul berulang kali. Hadi Matar berhasil diringkus di tempat kejadian dan saat ini sedang menunggu dakwaan. Motif serangan itu belum jelas, kata Mayor Polisi Negara Bagian Eugene Staniszewski.
Berikut ini tujuh fakta Hadi Matar:
Pria berusia 24 tahun itu berasal dari Fairvie, New Jersey, Amerika Serikat (AS).
Sumber dari penegak hukum yang berhubungan dengan kasus ini mengungkapkan kepada NBC News, dari hasil tinjauan awal media sosial Hadi Matar diketahui ia memiliki simpati kepada Ekstrimis Syiah dan Garda Revolusi Iran.
Meski tak ada hubungan langsung antara Hadi Matar dan Garda Revolusi Iran, otoritas penegak hukum menemukan gambar dari pemimpin Qassem Solemani, pemimpin Garda Revolusi Iran yang tewas terbunuh di aplikasi ponsel Hadi Matar. Selain itu juga adanya pesan simpati ekstrimis Irak kepada rezim Iran.
Buku Salman Rushdie, Ayat-ayat Setan telah dilarang di Iran sejak 1989, karena dianggap menghina Nabi Muhammad. Pemimpin Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini bahkan sampi mengeluarkan fatwa kematian untuk Salman Rushdie. Meski pada 1998, Iran secara resmi mengakhiri fatwa tersebut, namun banyak organisasi dan kelompok yang menginginkan kematian Salman Rushdie.
Orang tua Hadi Matar adalah imigran asal Yaroun, sebuah daerah di selatan Lebanon. Hal itu dikonfirmasi kepala desa setempat, Ali Tehfe, kepada AP. Di daerah tersebut, terdapat panji-panji dari kelompok militan Syiah yang mendapat dukungan dari Hizbullah. Panji-panji tersebut juga menggambarkan sejumlah pemimpin dari Hizbullah, seperti Hassan Nasrallah, Khameinei, Khomeini, dan Jenderal Iran, Qassem Soleimani.
Hadi Matar ditolak jaminan dan dikirim ke penjara Chautauqua. Ia sedang menunggu sidang berikutnya pada Jumat, 19 Agustus mendatang.
Rumah Hadi Matar telah diblokir oleh pihak berwenang, seperti diberitakan The Times of India.
Hadi Matar diketahui sempat terdaftar sebagai anggota klub kebugaran di dekat North Bergen. Rosaria Calabrese, manajer klub kebugaran yang bernama the State of Fitness Boxing Club tersebut mengatakan kepada AP bahwa Hadi Matar mendaftarkan diri ke klubnya pada 11 April lalu.
Hadi Matar juga disebut sempat mengikuti 27 sesi kelas untuk pemula dengan tujuan meningkatkan kebugaran fisiknya. Namun beberapa hari lalu, ia memutuskan berhenti dan membatalkan keanggotaan dirinya dengan alasan bakal pergi dan "tak akan kembali untuk sementara waktu".
Advertisement