7 Fakta Gencatan Senjata Israel-Palestina
Israel dan Palestina memutuskan melakukan gencatan senjata, pada Jumat 21 Mei 2021 pukul 02.00 waktu setempat. Gencatan senjata ini terjadi setelah Mesir menengahi kedua belah pihak. Melansir berbagai sumber, berikut ini 7 fakta gencatan senjata Palestina-Israel.
Warga Palestina Rayakan Kemenangan
Setelah diambil keputusan gencatan senjata ratusan warga Palestina memenuhi jalanan Gaza. Dengan membawa bendera Palestina mereka antusias menyambut kemenangan mereka. Bagi Palestina ini adalah kemenangan besar malawah Penjajah.
11 Hari Perang
Sebelumnya terjadi serangan borbardir bertubi-tubi antara Israel dan Palestina selama 11 hari. Konflik dipicu dari Israel yang ingin mengukuhkan dan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Ada banyak korban berjatuhan. Terdiri dari 232 warga Palestina dengan rincian 65 anak-anak Palestina, dua anak Israel, dan 10 orang dewasa Israel. Sedangkan 1.900 orang terluka.
Palestina Tetap Siaga
Kendati telah terjadi kesepakatan gencatan senjata pihak Palestina tetap berjaga-jaga. Hamas dan sejumlah milisi di jalur Gaza tetap bersiaga jika sewaktu-waktu ada serangan lanjutan dari Israel. Hamas juga mendesak Israel untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina di Yerusalem. Sementara, beberapa warga Palestina yang berlindung di gedung sekolah juga sudah kembali ke rumah mereka.
Dukungan Iron Dome dari Amerika
Setelah mengetahui keputusan gencatan senjata, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku tetap mendukung Israel. Biden bahkan siap mengirimkan Iron Dome, rudal buatan AS yang mampu menangkis serangan roket.
Di sisi lain, Biden menyambut positif gencatan senjata itu. Biden lantas akan menjalin kemitraan penuh dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Bahkan, sebelumnya Biden mendesak Benjamin Netanyahu untuk deeskalasi.
Gencatan Senjata Memalukan
Setelah keputusan gencatan senjatan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendapat kritikan dari berbagai pihak. Salah satunya pemimpin Partai New Hope, Gideon Sa’ar. Sa’ar menyebut gencatan senjata yang diambil Israel adalah langkah yang memalukan.
Senada dengan Sa’ar, Mantan Menteri Keadilan dan Anggota Parlemen Partai Yamina, Ayelet Saked mengungkapkan hal serupa. Menurut Saked, gencatan senjata tanpa syarat itu memalukan.
China Sambut Positif
Setelah mengetahui kesepkatan gencatan senjata, China akan menyumbang dua juta dolar bagi pemulihan Palestina melalui PBB. Tak sampai di situ, China juga akan mengirimkan 200.000 lebih vaksin Covid-19 ke Palestina. China juga mendorong komunitas internasional turut bergabung dalam meredakan konflik kedua negara yang berseteru itu.
Bentrokan antara Polisi Israel dengan Warga Palestina
Beberapa jam setelah terdapat kesepakatan dengan Hamas, terjadi bentrok antara Polisi Israel dengan warga Palestina. Bentrokan tersebut terjadi di kompleks Masjidil Aqsa. Diduga bentrokan tersebut terjadi setelah dipicu oleh pelemparan baru dari warga Palestina. Informasi ini berasal dari juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld. Sementara, gencatan senjata diakui oleh kedua belah pihak dengan tanpa syarat. Hamas juga menyebut kesepakatan ini diambil bersama dan simultan. (dkt/kom/cnn)