7.822 Kasus Baru COVID-19, Ngegas 17 November
Penularan kasus positif COVID-19 di Tanah Air masih terus terjadi. Dari laporan yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Kamis 17 November 2022, kasus baru ngegas. Ada sebanyak 7.882 kasus baru COVID-19. Dengan adanya penambahan kasus baru tersebut, total kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.590.113. Kasus aktif kini 60.471 jiwa.
Provinsi yang paling banyak melaporkan kasus harian adalah DKI Jakarta, yakni 3. 474 kasus. Disusul Jawa Barat melaporkan 1.348 kasus, Jawa Timur 755 kasus. Pasien yang terbebas dari COVID-19 bertambah 5.264. Sehingga total pasien sembuh menyentuh angka 6.370.351 orang.
Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 juga dilaporkan masih bertambah. Total akumulatif kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia hingga kini menyentuh angka 159.291 jiwa. Kenaikan tersebut terjadi setelah ada penambahan 38 pasien meninggal.
Tercatat sebanyak 79.839 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 6.867. Data mengenai kasus COVID-19 ini dipublikasikan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Data kasus COVID-19 diperbarui setiap hari per pukul 12.00 WIB. Satgas COVID-19 juga terus melaporkan jumlah kasus sembuh dan dinyatakan negatif COVID-19.
Hingga saat ini, pemerintah masih memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.
Sebaran Kasus Baru COVID-19 per Kamis, 17 November 2022
DKI Jakarta: 3.474 kasus
Jawa Barat: 1.348 kasus
Jawa Timur: 755 kasus
Banten: 723 kasus
Jawa Tengah: 408 kasus
Bali: 192 kasus
Sumatera Utara: 124 kasus
DI Yogyakarta: 120 kasus
Kalimantan Timur: 81 kasus
Sumatera Selatan: 69 kasus
Sulawesi Selatan: 56 kasus
Lampung: 51 kasus
Kalimantan Selatan: 45 kasus
Riau: 43 kasus
Kalimantan Barat: 33 kasus
Kalimantan Utara: 33 kasus
NTT: 32 kasus
Papua: 28 kasus
Kepulauan Riau: 23 kasus
Sumatera Barat: 22 kasus
Sulawesi Tengah: 21 kasus
Jambi: 19 kasus
Kalimantan Tengah: 17 kasus
Maluku: 15 kasus
Papua Barat: 15 kasus
Bengkulu: 14 kasus
Sulawesi Utara: 12 kasus
Aceh: 10 kasus
Bangka Belitung: 9 kasus
NTB: 9 kasus
Sulawesi Barat: 8 kasus
Sulawesi Tenggara: 8 kasus
Gorontalo: 4 kasus
Maluku Utara: 1 kasus