680 Merpati Pos Adu Cepat Probolinggo-Purbalingga
Even balap merpati pos tingkat nasional digelar dengan menempuh jarak Kota Probolinggo, Jawa Timur - Purbalingga, Jawa Tengah. Kali ini sebanyak 680 merpati pos dilepas (start) di kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Peserta lomba tergabung dalam Perhimpunan Olahraga Merpati Pos (POMP) Nagamas. Mereka berasal dari sejumlah kabupaten di Jawa Tengah seperti, Purbalingga, Purwokerto, Cilacap, dan Banjarnegara.
“Ini even ketiga yang kami gelar, dengan rute Probolinggo-Purbalingga. Jarak tempuh udara sekitar 440 kilometer atau sekitar 650 kilometer jarak tempuh darat,” kata Ketua POMP Nagamas, Sarwo Edy Wibowo usai pelepasan 680 merpati pos di Kota Probolinggo.
Sarwo Edy Wibowo menjelaskan, jarak tempuh udara 440 kilometer termasuk jarak menengah bagi merpati pos. Soalnya, merpati pos biasa menempuh jarak maraton, di atas 800 kilometer.
Ia memperkirakan, merpati-merpati yangd dilepas di Probolinggo itu akan sampai di Purbalingga delapan jam kemudian. Diperkirakan tidak semua merpati sampai di Purbalingga.
“Biasanya, 10-20 persen burung merpati hilang di perjalanan atau gagal finish,” kata Sarwo Edy Wibowo .
Rekan Sarwo Edy Wibowo , Heri dari Tim Conveyor POMP Nagamas mengatakan, kali ini sengaja pakai rute menengah, Probolinggo-Purbalingga. “Karena pesertanya dari sejumlah daerah, nanti diukur dari titik koordinat terkait kecepatan terbang merpati pos yang dilombakan,” ujarnya.
Kali ini, tiga pemenang lomba (juara 1-3), kata Heri, akan meraih sepeda motor. “Di even selanjutnya rutenya lebih jauh, Sumbawa-Purbalingga, tentu hadiahnya lebih besar,” katanya.
Lomba merpati pos dibedakan dalam dua kelas. Pertama kelas derby, yaitu burung-burung seumuran yang bisa dilihat dari idenditas di ring (cincin) kaki. Selanjutnya kelas umum, yaitu burung dari tahun lahir berbeda boleh dilibatkan.
Ring merpati pos resmi hanya bisa diperoleh di POMP daerah dan Perhimpunan Olahraga Merpati Pos Seluruh Indonesia (POMPSI). Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan ring meningkat hingga capai 55 ribu buah.
Merpati pos memiliki ciri-ciri fisik agak besar, terbangnya agak lambat, tetapi stamina dan daya ingatnya kuat. Merpati pos yang terbang berpasangan dapat memilih rute yang lebih efisien jika dibandingkan dengan terbang sendirian.
Merpati pos memiliki kecepatan terbang istimewa, sekitar 1.000 sampai 1.200 meter per menit (mpm),” kata Heri.
Merpati pos memanfaatkan fenomena fisika dalam melacak posisi tempat tujuannya. Fenomena fisika tersebut tertanam dalam otak merpati pos seperti microchips dan mikrokontroler yang dimasukkan seperti pada robot atau komputer.
Fenomena itu adalah medan magnet. Merpati pos memanfaatkan medan magnet bumi yang bervariasi dalam menentukan tujuan. Di antara kedua mata merpati pos terdapat jaringan yang berisi berbagai macam mineral besi yang merupakan kunci kemampuannya dalam menentukan arah.
Selain jaringan tersebut, yang menyebabkan merpati pos kembali ke tempat asalnya adalah pasangannya karena merpati bersifat setia. “Seperti judul film, Merpati Tak Pernah Ingkar Janji,” ujarnya.
Berdasarkan catatan, merpati pos (rock pigeon) kali pertama ditemukan di Eropa, Afika Utara, dan Asia Barat. Habitat aslinya merupakan kawasan perbukitan dan biasa bertengger di dahan pohon tertinggi.
Hingga pada akhirnya merpati pos dilatih agar bisa berkirim pesan rahasia, khususnya dalam kondisi perang. Kini, para peternak berlomba menghasilkan ras merpati pos unggul dengan cara kawin silang.
“Kawin silang antara beberapa ras dari Belgia dan Inggris itu akhirnya menciptakan merpati yang kuat dan memiliki ketahanan tubuh lebih baik. Mampu terbang tinggi dan menemukan jalan pulang dari jarak jauh,” urai Heri.
Advertisement