650 Atlet Ramaikan Kejuaraan Tenis ITF Widjojo Soejono International Junior Championship ke-41 2024
Kejuaraan Tenis ITF Widjojo Soejono International Junior Championship akan kembali digelar di Surabaya pada pada 27 September hingga 6 Oktober 2024 mendatang. Sebanyak 650 peserta dari 30 negara akan ambil bagian di kejuaraan yang ke-41 Ini.
Pada babak penyisihan, gelaran ini akan berlangsung di empat venue sekaligus. Selain Lapangan Tenis Kodam V/Brawijaya, juga di Lapangan Marinir Gunung Sari, Lapangan Tenis PDAM Surya Sembada Ngagel, dan Lapangan Tenis Kampus Unesa Surabaya.
“Pertimbangan kami menggelar babak penyisihan di empat venue sekaligus agar atlet tidak bertanding sampai larut malam. Karena di Surabaya belum ada lapangan komunal yang idealnya berjumlah delapan lapangan,” jelas Didik.
Adapun kurang lebih 650 peserta yang akan meramaikan gelaran ini terdiri dari 450 petenis nasional, dan kurang lebih 200 petenis mancanegara dari berbagai negara, yakni Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, Myanmar, Laos, Brunai Darussalam, Srilanka, Timor Leste, China, China Taipei, Amerika Serikat, Kore, Jepang, Singapura, Kamboja, Polandia, India, Australia, Hong Kong, Inggris, Selandia Baru, Banglades, Maccau, Swiss, Jerman, Brasil, Afrika Selatan, Pakistan, dan Saudi Arabia.
Sebanyak 450 atlet nasional akan bertanding dalam enam kategori kelompok umur (KU), yakni KU 8 tahun, KU 10 tahun, KU 12 tahun, KU 14 tahun, KU 16 tahun, dan KU 18 tahun. Sementara atlet mancanegara hanya akan bermain di KU 18 tahun.
Didik pun bersyukur karena pada penyelenggaraan tahun ini berbeda dengan turnamen yang sama tahun lalu, di mana tahun ini kuota drawing bertambah dari 32 besar menjadi 48 besar. Sehingga diharapkan akan lebih banyak atlet internasional yang bertanding di turnamen ini.
“Ini kesempatan bagus bagi atlet-atlet junior Indonesia, khususnya Jatim, untuk merasakan atmosfer bertanding melawan atlet-atlet dari luar negeri. Dengan harapan, dapat melahirkan atlet-atlet muda Tanah Air yang akan berprestasi di kancah internasional,” jelas Didik Utomo Pribadi, Direktur Turnamen.
Bagi Sekretaris Umum Pelti Jatim itu sendiri, turnamen tersebut merupakan ajang yang bagus untuk menempa atlet juniornya agar proses regenerasi tenis Jatim bisa berjalan dengan baik.
“Seperti kita tahu, sudah banyak jebolan Widjojo Soejono yang memiliki prestasi nasional dan internasional. Ini membuktikan turnamen ini memang sarana yang tepat untuk mengasah kemampuan atlet tenis Jatim,” ujar Didik.
Didik mencontohkan nama petenis Indonesia yang kini moncer di turnamen-turnamen internasional. Yakni Aldila Sutjiadi, Chritopher Rungkat dan banyak lagi.
Berkat pembinaan yang berkesinambungan seperti Widjojo Soejono ini pula, tenis Jatim saat ini menjadi yang terkuat di PON XXI 2024 Aceh-Sumut lalu dengan menyapu bersih perolehan medali emas. Prestasi ini sama dengan yang mereka ukir pada PON XX 2021 di Papua lalu.
berharap, para atlet nasional mempergunakan ajang ini dengan sungguh-sungguh agar bisa mengambil pelajaran penting untuk meningkatkan kemampuan serta jam terbangnya.
“Jadi, atlet-atlet nasional harus menjadikan pengalaman tanding di kejuaraan ini untuk mengukur dan mengasah kemampuan mereka supaya skill mereka meningkat,” ujar pria yang juga dosen Universitas Pembangun Nasional (UPN) Veteran Surabaya ini.
Tak lupa, Didik juga berharap atlet-atlet KU 16 tahun ke bawah mengamati dan mempelajari permainan atlet-atlet internasional. Karena ia yakin, dari situ mereka bisa banyak belajar dan memacu diri untuk terus berkembang.