650 Atlet dari 20 Negara Bersaing di Tenis ITF Widjojo Soejono
Sebanyak 650 atlet akan bersaing di kejuaraan Tenis ITF Widjojo Soejono International Junior Championship ke-40 tahun 2023. Seperti sebelumnya, edisi kali ini kejuaraan tersebut akan berlangsung di Lapangan Tenis Makodam V/Brawijaya, Surabaya, pada 1-8 Oktober 2023.
Atlet sebanyak itu terdiri dari 450 atlet nasional dan 150 atlet internasional dari 20 negara. Selain Indonesia sendiri, negara asing yang sudah mengonfirmasi keikutsertaannya di ajang ini di antaranya, Australia, Selandia Baru, Inggris, Italia, Swiss, Rumania, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Mongolia, Rusia, India, Amerika Serikat, Vietnam, Kamboja, Malaysia , Filipina, Singapura, dan Thailand.
Turnamen ini sendiri mempertandingkan enam kelompok umur, yakni KU-8, KU-10, KU-12, KU-14, KU-16 dan KU-18. Khusus untuk ITF Junior atau KU-18, total pesertanya sebanyak 250 atlet, dengan rincian 150 atlet luar negeri dan 100 atlet nasional.
“Tujuan kejuaraan ini untuk menjaga pembinaan berjenjang. Karena sebelumnya sudah digelar turnamen di level yang lebih kecil, sehingga pembinaan di cabor tenis ini tidak terputus,” tutur Didik Utomo Pribadi, Sekretaris Umum Pelti Jawa Timur.
Gelaran ini sendiri akan digelar di empat lapangan utama dan dua lapangan cadangan. Selain Lapangan Tenis Makodam dengan 8 lapangan, juga ada Lapangan PDAM Ngagel sebanyak 4 lapangan, Lapangan Marinir Gunungsari sebanyak 4 lapangan, dan Lapangan Adityawarman 2 lapangan. Sementara dua lapangan cadangan adalah Lapangan Raider dan Lapangan Bek Ang.
“Kita sengaja memperbanyak lapangan agar atlet tidak lama menuggu. Karena kalau terlalu lama, itu tidak baik bagi penyelenggaraan,” ujar pria yang juga dosen di salah satu PTN di Surabaya ini.
Didik berharap, dari kejuaraan ini akan lahir atlet-atlet muda potensial yang akan menjadi andalan Tanah Air di kejuaraan internasional ke depan. Pasalnya, sudah banyak atlet nasional dan dunia yang lahir dari turnamen internasional junior ini.
“Sebut saja Aldila Sutjiadi, Christopher Rungkat, dan banyak lagi adalah produk dari turnamen ini,” tuturnya.
Buku Sang Jenderal Tempur
Didik sendiri menyebutkan, kejuaraan tersebut diprakarsai dan diinisiasi oleh mendiang Jenderal TNI Widjojo Soejono. “Beliau selalu komitmen. Setelah beliau wafat, anak-anak Pak Widjojo memanggil saya dan memotivasi saya agar melanjutkan kejuaraan ini. Jangan sampai berhenti karena dampaknya sangat luar biasa untuk perkembangan tenis Tanah Air,” tutur Didik.
Pada kesempatan ini, penyelenggara juga meluncurkan buku biografi Widjojo Seojono yang berjudul ‘ITF Widjojo Soejono Warisan Luhur Jenderal Tempur’. Buku ini berisi tentang kiprah Widjojo Soejono dalam menyelenggarakan event tenis ini.