65 ASN Pemprov Jatim Meninggal akibat Covid-19
Sebanyak 65 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tercatat meninggal akibat terkonfirmasi positif terpapar virus corona atau Covid-19 selama periode Maret-Desember 2020.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, dari total angka kematian terbanyak terjadi di periode Oktober-Desember.
“ASN di Pemprov Jatim pada bulan Maret-Oktober wafat dua orang, tapi Oktober –Desember ada 63 orang yang dinyatakan meninggal. Jadi total, ASN Pemprov yang wafat sebanyak 65 orang,” ungkap Khofifah.
Karena itu, ia menilai penyebaran virus Covid-19 saat ini masih ada dan terjadi nyata. Bahkan, tak sedikit kejadian klaster perkantoran yang tercatat tak hanya di kantor-kantor pemerintahan, tapi juga kantor swasta.
Munculnya klaster perkantoran itu, kata dia, tak lain adalah kurang ketatnya penerapan protokol kesehatan berupa memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan ketika di kantor.
Paling parah apabila sedang makan siang, selalu makan bersama tanpa menggunakan masker. Padahal mungkin ada yang positif tanpa gejala yang bisa menulari virus ke orang lain.
Di sisi lain, terjadi kasus yang cukup tinggi tak hanya dari klaster perkantoran. Sebab, ketika pulang kemudian menyebar ke keluarga menjadi klaster keluarga dan menyebabkan kasus tinggi dan rumah sakit (RS) rujukan yang ada menjadi overload.
Dampaknya, di Jatim telah gugur sebanyak 61 tenaga kesehatan akibat Covid-19 dalam upaya memberi perawatan terbaik.
“Ini adalah satu fenomena di mana tingkat kewaspadaan itu menjadi sangat penting apabila ingin membantu para dokter, nakes, analis supaya rumah sakit tidak overload dengan cara disiplin protokol kesehatan,” pesannya.