64 Pedagang Pasar Baru Rapid Test Antigen, Semua Negatif
Dari sekitar 200 pedang Pasar Baru, Kota Probolinggo ternyata "hanya" 64 yang bersedia di-rapid test antigen, Rabu, 23 Desember 2020.
Sebagian besar terlihat buru-buru meninggalkan pasar begitu petugas dari Pemkot Probolinggo mengumumkan akan menggelar rapid tes antigen.
"Sebagian besar teman-teman pedagang pada ketakutan, gak mau dites," ujar seorang pedagang perempuan. Tetapi pedagang yang enggan disebutkan namanya itu bersedia antre di tempat parkir Pasar Baru untuk di-rapid test antigen.
Berbeda lagi pengakuan Abdul Hamid, pedagang yang dengan tenang menjalani rapid tes antigen. "Perasaan saya enak, gak takut, gak gemetar. Mudah-mudahan sehat terus, sembuh terus," ujarnya.
Memang beragam ekspresi para pedagang pasar saat menjalani rapid tes antigen. Ada yang terlihat santai, ada yang buru-buru kabur dengan alasan hidungnya akan sakit kalau “diunceki” diambil lendirnya.
Rabu pagi itu memang Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan P2KB menggelar tes untuk 200 pedagang di Pasar Baru. Namun hingga pukul 11.00 hanya sekitar 64 pedagang menjalani rapid tet antigen.
"Kami ingin memastikan kondisi pedagang kami karena mereka sehari-hari bertemu dengan orang banyak. Pendekatan sudah kami lakukan agar tidak takut dan bersedia ikut tes ini," ujar Kepala DKUPP Fitriawati di Pasar Baru.
Tes rapid antigen ini berbeda dengan operasi yustisi disiplin protokol kesehatan (prokes), bukan menindak pedagang yang tidak memakai masker. Tetapi memang dikhususkan untuk para pedagang Pasar Baru yang jumlahnya sekitar 200 orang.
Dikatakan pedagang Pasar Baru menjadi sasaran karena termasuk pasar terbesar dan paling ramai dibandingkan 10 pasar lain di Kota Probolinggo. "Alhamdulillah, 64 pedagang yangdi-rapid tes antigen, hasilnya semua dinyatakan non-reaktif," kata Fitirawati.
Meski hanya sebagian kecil pedagang Pasar Baru yang menjadi rapid test antigen, Fitriawati menyakini, Pasar Baru Kota Probolinggo relatif aman terhadap penyebaran Covid-19. Sehingga pengunjung yang berbelanja untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru juga merasa aman berbelanja di sana.
"Namun kami tidak boleh lengah untuk mengingatkan pedagang untuk disiplin dan akan terus memantau protokol kesehatan di pasar," ujarnya.
Advertisement