636 Sapi Terjangkit PMK, 187 Sembuh, 449 Pemulihan
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menjangkiti sekitar 600 sapi di Kota Probolinggo berangsur-angsur mereda. Sebanyak 200 sapi di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari PMK, sebanyak 400 sapi dalam masa pemulihan (recovery), dan dua sapi dilaporkan mati.
Data tersebut dilaporkan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) saat Walikota Habib Hadi Zainal Abidin meninjau kandang-kandang ternak di belahan selatan Kota Probolinggo, Senin, 13 Juni 2022.
Walikota mengaku, ingin mengetahui kondisi langsung ternak sekaligus berbincang-bincang dengan peternak. “Syukur alhamdulillah, sekitar 600 sapi yang terjangkit PMK, sebagian sudah sembuh dan sebagian lagi dalam masa pemulihan,” ujarnya.
Rata-rata, sapi yang terkena PMK ini sudah mendapat perawatan dan dalam masa penyembuhan. Selain mendapat perawatan dari petugas Dispertahankan, pemilik sapi juga melakukan perawatan ekstra. Salah satunya perian jamu campuran kunyit dan beberapa bahan lain.
Sementara itu, Dispertahankan melaporkan, jumlah sapi yang positif PMK di Kota Probolinggo hingga Minggu, 12 Juni 2022 sebanyak 636 ekor. Terinci, di Kecamatan Wonoasih 284 sapi, Kecamatan Kademangan 110 sapi, Kecamatan Kedopok 211 sapi, Kecamatan Kanigaran 31 sapi.
Sedangkan Mayangan menjadi satu-satunya kecamatan yang bebas PMK. Sedangkan dari total 636 sapi yang terjangkit PMK, sebanyak 187 sapi di antaranya telah sembuh, 449 sapi dalam masa pemulihan, empat mati, dan dua sapi dipotong paksa.
“Alhamdulillah, upaya yang dilakukan Pemkot Probolinggo terlihat hasilnya, sekitar 200 sapi dinyatakan telah sembuh dan sekitar 400 sedang dalam masa recovery,” kata Habib Hadi.
Saat blusukan ke kandang sapi di tujuh lokasi berbeda, walikota juga memberikan bantuan disinfektan kepada peternak. Disinfektan tersebut untuk sterilisasi sapi dan kandangnya, sambil menunggu bantuan vaksin dari Pemprov Jatim atau pusat.
Pemkot Probolinggo sudah membentuk tim satgas yang siap mengambil alih penanganan PMK. “Sehingga ke depan dapat meringankan beban peternak khususnya dalam pengobatan terhadap sapi yang terjangkit PMK," kata mantan anggota DPR RI itu.
Sementara Andre, peternak sapi Kelurahan Sukoharjo mengatakan, sejak empat ekor sapinya terpapar PMK, ia harus mengeluarkan biaya ekstra. Setiap harinya ia mengeluarkan dana Rp80 ribu untuk pengobatan dan jamu sapinya.
"Awalnya, seekor sapi saya terjangkit PMK, tidak lama kemudian tiga sapi lainnya juga terkena PMK,” katanya.
Atas saran dan pengobatan dokter hewan dari Dispertahankan, tiga sapi milik Andre membaik. “Tinggal satu sapi yang masih kena PMK,” katanya.
Walikota berpesan, peternak tidak terlalu panik menghadapi wabah PMK yang menyerang sapi-sapi di Probolinggo. “Tidak usah panik, sapi-sapi yang sakit bisa diobati. Selain itu jangan khawatir, PMK tidak menular ke manusia,” ujarnya.
Warga yang biasa mengonsumsi daging sapi juga diingatkan tidak ragu-ragu. Sebab daging sapi yang terjangkit PMK masih bisa dikonsumsi dengan menerapkan cara masak yang dianjurkan.
Advertisement