636 Jemaah Calon Haji Bondowoso Terancam Gagal Berangkat Lagi
Belum adanya kepastian keberangkatan jemaah calon haji (JCH) dari Pemerintah Indonesia mengenai kebijakan Arab Saudi melarang kunjungan warga negara asing, membuat jemaah calon haji (JCH) asal Bondowoso Jawa Timur was-was. Sebab, jika kebijakan larangan kunjungan oleh Arab Saudi berlangsung lama, sebanyak 636 JCH Bondowoso terancam tidak dapat berangkat lagi ke Mekkah pada 2021.
Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Bondowoso, Mudassir, kepada wartawan di kantorya, Rabu 2 Juni 2021 mengatakan, 636 JCH Bondowoso merupakan data lama yang sudah melakukan pelunasan naik haji pada 2020.
”Mereka seharusya naik haji pada tahun lalu. Tapi, tahun lalu tidak ada pemberangkatan JCH, sehingga kembali masuk daftar JCH Bondowoso yang berangakat pada 2021,” katanya.
Mudassir menjelaskan, dokumen 636 JCH Bondowoso seperti paspor dan surat keterangan divaksin Covid-19 sudah lengkap. Mereka tinggal menunggu kepastian berangkat naik haji dari Pemerintah RI. ”Jadi, jika ada lampu hijau naik haji dari pemerintah, JCH Bondowoso siap berangkat naik haji. Tapi, jika Indonesia dan Arab Saudi belum menemukan kesepakatan tentang mengenai naik haji ini, maka JCH Bondowoso kembali gagal naik haji pada tahun ini,” jelasnya.
Padahal, menurut dia, antusiasme warga Islam Bondowoso mendaftar haji dan umrah tetap tinggi, meski pada 2020 pemerintah menuda pemberangkat ibadah haji, karena kebijakan larangan kunjungan warga negara asing ke Arab Saudi.
Bahkan, dalam sehari ada belasan orang mendaftarkan diri ke Kantor Kemenag Bondowoso untuk naik haji. ”Masyarakat Bondowoso untuk naik haji luar biasa. Saya berharap JCH Bondowoso bersabar menunggu kepastian naik haji dari pemerintah,” ujarnya.