62 SDN di Sidoarjo Target Gelorakan Perpustakaan Ramah Anak
LSM Mutiara Rindang menggelorakan perpustakaan ramah anak (yang disingkat PERAN) di Kabupaten Sidoarjo, khususnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN). Sosialisasi program yang digelar oleh Mutiara Rindang diperuntukkan bagi sekolah yang berminat bergabung dalam program PERAN.
Program PERAN ini didukung penuh oleh Room To Read (RTR), lembaga internasional yang bermarkas di San Fransisco. Di Indonesia, RTR bekerjasama dengan ProVisi Mandiri Pratama yang menjadi kordinator pelaksana program di Indonesia. Dan ProVisi menggandeng mitra lokal, seperti Mutiara Rindang di Jawa Timur.
Direktur Mutiara Rindang, Kuswanto dalam sosialisasinya menjelaskan sejak tahun 2017 di Sidoarjo sudah bermitra dengan 50 sekolah mitra dalam pengembangan perpustakaan ramah.
“Dalam tahap satu awal tahun 2022 kami bermitra dengan 10 sekolah program PERAN, dan kami akan menambah 56 sekolah di Bulan Juni,” ungkap Kuswanto, Direktur Mutiara Rindang, dalam keterangan diterima Ngopibareng.Id, Jumat 20 Mei 2022.
Tahap Kedua Sosialisasi
Kuswanto menambahkan pada tahap kedua ini ada 72 sekolah yang tersebar di 17 kecamatan telah mendaftar untuk dapat bermitra dalam Program PERAN. Namun, hanya 62 sekolah calon mitra yang dapat lanjut di tahap berikutnya, yaitu sosialiasasi program. Nantinya ada 56 sekolah mitra terpilih yang akan lanjut dalam penandatangan MOU.
Sosiasialisasi ini pun direspon positif oleh kepala sekolah dan para guru, salah satunya Bu Endah Kepala Sekolah Tebel, Buduran.
“Betul-betul memberikan manfaat yang sangat banyak ketika bermitra dengan Mutiara Rindang dalam pengembangan literasi sekolah.
"Masih banyak bimbingan yang dibutuhkan guru dalam mengembangkan pembelajaran, salah satunya membaca bagi anak,” ungkap Endah, Kepala Sekolah SDN Tebel yang sebelumnya telah bermitra dengan Mutiara Rindang di sekolah SDN Kedungrejo, Waru. Sidoarjo Kamis 19 Mei 2022.
Dalam sosialisasi yang di gelar di masing-masing sekolah ini juga dihadiri oleh kepala sekolah, seluruh guru, komite sekolah, perwakilan wali murid, dan Koordinator Wilayah kecamatan sebagai perwakilan Dispendikbud Sidoarjo.
Keterlibatan semua pihak dibutuhkan sebagai upaya mewujudkan sekolah ideal yang ramah terhadap anak. Memperhatikan hak dasar anak, salah satunya hak literasi anak.
Dengan perpustakaan ramah anak yang didesain ruangan semenarik mungkin dan menampilkan buku cerita sesuai dengan kebutuhan anak membuat anak semakin nyaman di perpustakaan.
Selain itu, dalam program ini juga memberikan bekal bagi guru kelas untuk membacakan buku cerita kepada muridnya dengan ekspresi yang menyenangkan. Membuat anak untuk tertarik membaca dan menumbuhkan kebiasaan membaca.
“Dengan membaca cerita akan membiasakan anak berbahasa Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan logika Bahasa Jawa yang digunakan dalam keseharian dengan Bahasa Indonesia berbeda. Dan ini untuk menjembatani anak dalam menunjang AKM (Asesmen Kompetensi Minimum),” tambah Kuswanto.
Advertisement