618 ASN di Kabupaten Probolinggo Rapid Test
Setelah ratusan pedagang pasar tradisional dan pemudik, giliran sebanyak 618 Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Probolinggo menjalani rapid test. Rapid test yang digelar di Ruang Pertemuan Tengger, Kantor Bupati Probolinggo itu berlangsung Rabu-Senin, 3-8 Juni 2020.
“Sebelumnya kami telah menggelar rapid test yang diikuti ratusan pedagang pasar tradisional dan para pemudik lebaran dengan pertimbangan mereka berisiko tertular Covid-19,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto, Minggu, 7 Juni 2020.
Hasilnya, kata Anang, sangat mengejutkan. Sebanyak 13 orang pedagang pasar yakni, Pasar Semampir Semampir, Pasar Maron, dan Pasar Muneng terkonfirmasi positif Covid-19. Memang sejak awal, diprediksi akan muncul Klaster Pasar mengingat aktivitas jual-beli berdesakan, sebagian pedagang dan pembeli tidak mengenakan masker.
Sementara dari cluster Pemudik, sebanyak 10 pemudik dinyatakan positif Covid-19. Mereka berasal dari sejumlah daerah di antaranya pemudik dari Bali hingga dari Batang, Jateng.
Kembali ke rapid test di kalangan ASN, meski potensinya penularan Covid-19 tidak sebesar di kalangan pedagang pasar tradisional dan pemudik, kata Anang, tidak menutup kemungkinan kalangan ASN juga terpapar Covid-19. Paling tidak, sejumlah ASN dari kalangan tenaga kesehatan di Kabupaten Probolinggo diketahui terpapar Covid-19.
“Setelah diketahui sejumlah tenaga kesehatan terpapar Covid-19 maka semua ASN diminta menjalani rapid test,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo itu.
Bahkan, Satags Penanganan Covid-19 juga berencana menggelar rapid test di kalangan santri di pesantren di Kabupaten Probolinggo. Seperti diketahui, mulai awal Juni 2020 ini ribuan santri kembali masuk sejumlah pesantren setelah mereka libur panjang sekitar dua bulan.
“Masih dikaji kemungkinan para santri juga di-rapid test,” ujar Anang. Hal itu akan dikonsultasikan dengan para pengasuh pondok pesantre di Probolinggo.
Sementara itu pengambilan sampel darah untuk di-rapid tes dilakukan dengan menerapkan protocol kesehatan. Para ASN yang akan di-rapid tes duduk di Ruang Pertemuan Tengger dengan menjaga jarak fisik (physical distancing).
Satu per satu mereka diambil sampel darah oleh petgas yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). “Petugas memakai APD dengan harapan tidak tertular Covid-19, jika memang ada di kalangan ASN yang menjadi carrier virus tersebut,” kata Anang.
Sebanyak 618 ASN dari 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo secara bertahap menjalani rapid test. Demi menggelar rapid test massal itu, Pemkab Probolinggo mengerahkan sejumlah dua tim dari UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Dinkes Kabupaten Probolinggo.
“Setiap hari rata-rata bisa diperiksa 150 sampel darah melalui metode kapiler. Sehingga dibutuhkan waktu empat hari untuk menuntaskan rapid test,” kata Anang.
Dikatakan jika hasil rapid test ASN ada yang reaktif, maka ASN yang bersangkutan akan dites swab. “Kalau hasil swab positif, ASN akan diisolasi mandiri di rumah sehat yang telah kami siapkan,” ujar mantan Direktur RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo itu.