60 WNI Korban Penipuan Investasi di Kamboja dalam Pantau Kemlu
Akhirnya, total jumlah WNI yang menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Kamboja sebanyak 60 orang. Sebelumnya, terdapat tambahan jumlah WNI yang menjadi korban penipuan sebanyak tujuh orang.
Kini, 60 WNI yang menjadi korban penipuan investasi di Sihanoukville, Kamboja itu, sedang dalam pantauan keamanannya dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Setiap hari kita monitor kondisinya," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam keterangan dikutip Sabtu 30 Juli 2022.
Menurutnya, para WNI di Kamboja itu dijanjikan bekerja sebagai operator, petugas call center, dan bagian keuangan, tetapi di lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan.
"Begitu tiba di Kamboja, mereka dipaksa di perusahaan online scam investasi palsu," kata Judha mengungkapkan.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meminta kepolisian Kamboja melakukan penyelamatan terhadap 60 WNI tersebut.
"Kami segera menghubungi kepolisian Kamboja untuk melakukan langkah penyelamatan," ujarnya.
Komunikasi Langsung Dubes Ri di Kamboja
Selain itu, Kemlu juga berkomunikasi dengan Duta Besar Kamboja di Jakarta.
"Kami minta mereka menyampaikan masalah ini kepada otoritas yang ada di Kamboja," kata Judha menjelaskan.
"Ibu Menlu juga sudah berkomunikasi dengan Menlu Kamboja meminta kepolisian Kamboja melakukan langkah-langkah penyelamatan," kata Judha menambahkan.
Kepolisian Kamboja
Sementara itu, Kepolisian Kamboja menurunkan tim untuk menyelesaikan kasus menimpa 60 WNI akibat dugaan penipuan investasi palsu.
Pada kesempatan yang sama Judha menyebut, hasil penyelidikan Bareskrim Polri ke Kamboja untuk kasus serupa sebelumnya, telah ditangkap tersangka yang terlibat dalam kasus ini.
"Langkah-langkah penegakan hukum juga kita lakukan di Indonesia. Untuk sebelumnya kami bekerja sama dengan Bareskrim Polri, kita telah fasilitasi teman-teman Bareskrim untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan di Kamboja," papar Judha.
"Hari ini kami juga sudah bertemu teman-teman Bareskrim dan kami dapat update bahwa sudah ada tersangka yang ditangkap di Batam. Ini adalah yang berangkat secara non prosedural," tuturnya.