6 Teknologi Canggih di Olimpiade Tokyo
Tim Olympic Broadcasting Services (OBS) memanfaatkan teknologi canggih supaya pemirsa bisa merasakan pengalaman pertandingan yang lebih seru selama laga Olimpiade Tokyo 2020. Sejumlah teknologi olahraga terbaru seperti sensor dan kecerdasan buatan secara instan mendigitalkan gerakan tubuh dan keberadaan bola.
Ada pula teknologi yang membantu atlet Olimpiade Tokyo 2020 meningkatkan performa dan membuat keputusan yang tepat. Pembesut jam tangan mewah asal Swiss, Omega, juga ditugaskan untuk mengumpulkan data atlet selama Olimpiade. Juga ada sensor kecil yang dipasang di semua baju atlet yang mengumpulkan dan menganalisis sekitar 2.000 set data per detik, seperti kecepatan atau titik percepatan.
Dalam bola voli pantai, kamera dengan teknologi kecerdasan buatan (kamera AI) mengukur di mana bola telah dilempar dan seberapa tinggi pemain melompat. Teknologi analisis serupa juga akan digunakan pada balap sepeda, renang, dan senam.
Melansir Sports Video, 6 teknologi keren di Olimpiade Tokyo membantu penonton di rumah lebih dapat memahami pertandingan dengan cara-cara baru.
1. MULTI-CAMERA REPLAY Systems
Teknologi ini menawarkan kemampuan untuk bergerak di sekeliling sebuah aksi pada titik waktu tertentu dan menontonnya dari berbagai sudut. Efeknya mirip dengan adegan aksi dalam film The Matrix di mana kamera tampak berputar 360 derajat di sekitar aktor utama sambil melayang di udara atau menghindari peluru. Di tempat tertentu, bakal ada 60 hingga 80 kamera 4K yang ditempatkan di lokasi yang cocok untuk membuat sudut pandangnya optimal tanpa ada penghalang.
Teknologi ini digunakan di cabang olahraga Basketball 3×3, Gymnastics, Athletics Track & Field, Cycling BMX Freestyle and Racing, Golf (Hole 14 Tee), Football Women's Final, Skateboard Street, Sport Climbing, Volleyball.
2. 2D Image Tracking
Pelacakan gambar 2D didasarkan pada teknologi proses gambar canggih yang memungkinkan pelacakan gerakan. Komputer akan membuat label yang disematkan ke setiap atlet/perahu sehingga bisa dengan mudah diidentifikasikan. Teknologi ini digunakan di cabang olahraga Athletics Marathon and Race Walks, Cycling Road and Mountain Bike, Aquatics Marathon Swimming, Triathlon, Canoe Sprint, Rowing.
3. 3D Athlete Tracking (3DAT)
Intel dan Alibaba mengembangkan teknologi 3D Athlete Tracking (3DAT) bertenaga AI yang baru, yakni teknologi siaran pertama menggunakan kecerdasan buatan. Teknologi ini dibuat untuk meningkatkan pengalaman menonton dengan momen yang hampir real-time. Ini akan memberikan pandangan mendalam tentang performa satu atlet dengan yang lain. Teknologi ini digunakan untuk cabang olahraga Athletics 100m (incl. Decathlon), 200m (incl. Heptathlon), 400m (incl. Decathlon), 4x100m Relay.
4. Biometric Data Display
Empat kamera akan ditempatkan sekitar 12 m dari para atlet, memfokuskan pada wajah mereka dan menganalisis sedikit perubahan warna kulit yang dihasilkan oleh kontraksi pembuluh darah dari video yang diambil. Penonton akan dapat menyaksikan variasi detak jantung dan adrenalin yang dialami tubuh pemanah saat mereka menembakkan panah melalui grafik di layar. Teknologi ini digunakan untuk cabang olahraga memanah.
5. TrueView 360 video
Dengan menggunakan teknologi True View dari Intel, OBS bisa menampilkan tayangan ulang yang imersif untuk pertama kalinya untuk semua pertandingan bola basket. TrueView membuat video tiga dimensi (3D), 360° melalui serangkaian kamera yang dipasang tinggi di stadion atau arena. Di Tokyo, total 35 kamera 4K akan dipasang di tingkat concourse Saitama Super Arena untuk merekam video volumetrik yang, setelah diproses, menghasilkan tayangan ulang 360°dan luas. Teknologi ini digunakan untuk cabang olahraga basket saja.
6. 3D Graphics
OBS akan membuat representasi 3D dari pegangan dan dinding sehingga terlihat lebih nyata daripada yang bisa ditangkap oleh kamera. Model 3D ini memungkinkan analisis mendetail tentang sudut dan pegangan dinding dan memberi petunjuk kepada penontonnya tentang bagaimana rasanya mengatasi tantangan yang ada saat memanjat.
Teknologi Augmented Reality (AR) akan digunakan sehingga menghasilkan data virtual tentang pegangan, berbagai sudut dinding, dan rute. Di dunia virtual ini, seseorang dapat memperbesar gambar yang ada, dengan tampilan yang sangat dekat pada detail kecil. Teknologi ini digunakan untuk cabang olahraga climbing atau memanjat.
Advertisement