6 Rumah Pompa Baru di Surabaya, Antisipasi Banjir Musim Hujan
Antisipasi banjir atau genangan air di saat musim hujan, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya melakukan percepatan pengerjaan rumah pompa hingga saluran air di lingkungan permukiman warga.
Hal ini diungkapkan, Kabid Drainase DSDABM Surabaya, Windo Gusman Prasetyo. Saat ini, ada enam rumah pompa yang sedang dikebut pengerjaannya hingga akhir tahun 2023.
"Kami juga sedang mengerjakan lebih dari 200 saluran air dilingkungan pemukiman warga," terangnya, Selasa, 7 November 2023.
Windo menyebut, di awal tahun pihaknya sudah melakukan normalisasi saluran hingga pengambilan sedimen. Mulai dari saluran besar, primer, sekunder, tersier sampai beberapa saluran pemukiman dengan menggunakan alat berat dan satgas.
Sedimen yang sudah dinormalisasi diharapkan bisa mengalirkan air hujan, supaya saat musim hujan tidak terjadi genangan air yang bisa mengakibatkan banjir.
Sementara itu, lanjut Windo, enam rumah pompa yang sedang dalam pembangunan adalah Rumah Pompa Merr, Undaan, Gresikan, Bulak, Kebraon dan Bozem Aquatic. Target pengerjaan enam rumah pompa dijadwalkan pada Desember 2023.
"Kami menambah rumah pompa agar memecah aliran air dan tidak menumpuk disatu pembuangan saja. Sehingga tidak menimbulkan genangan apabila hujan turun dengan durasi yang lama dan lebat," terangnya.
Salah satunya adalah Rumah Pompa Undaan, yang airnya akan menuju rumah pompa Tambak Wedi di daerah timur dan utara.
"Dengan casement area drainase cukup luas, kami membagi pengaliran. Harapannya di wilayah Undaan, Kalianyar, Kalisari dan lainnya bisa mengalir ke Rumah Pompa Undaan dan Rumah Pompa Kalimas," papar Windo.
Kemudian untuk Rumah Pompa Merr pihaknya berharap bisa membantu Rumah Pompa Kebon Agung yang alirannya primer atau saluran induk.
"Lalu Rumah Pompa Bulak akan ditujukan untuk antisipasi genangan air di wilayah Tambak Deres dan depan Kecamatan Bulak. Nanti dengan rumah pompa ini debit air bisa cepat mengalir ke laut," tambahnya.
Sedangkan saluran air yang ada di lingkungan permukiman ini perlu adanya penyesuaian dimensi. Supaya ketika hujan lingkungan bisa menerima aliran air yang terkoneksi dari saluran lingkungan tersier, sekunder, dan primer.
Adapun lingkungan yang membutuhkan saluran antara lain, Kedung Mangu, Kali Rungkut, Jagiran, Gersikan, Bronggalan 2, Manukan Lor, Manukan Utama, Tambak Deres, saluran tengah Ahmad Yani, Kedinding Lor, Dukuh Kupang 25, Dukuh Kupang 20, Jalan Randu, Margorejo dan lainnya.