6 Rekomendasi, Muhammadiyah Pascasukses Bangun 440 Pesantren
Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah, Dr Maskur M.Ed, mengatakan, progres pertumbuhan pesantren di lingkungan Muhammadiyah terus bertambah.
LP2 PP Muhammadiyah mencatat jumlah pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia mencapai 440 pesantren. Angka ini meningkat pesat dibanding perhitungan serupa pada tahun 2015 yang hanya berjumlah 127 pesantren.
“Pesantren Muhammadiyah harus memiliki dan mengembangkan budaya pesantren yang berbeda dengan pesantren di luar Muhammadiyah,” kata Maskur, dalam keterangan dikutip Kamis 8 September 2022.
Ia mengungkapkan hal itu, terkait kegiatan PP Muhammadiyah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional ke-5 Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Rabu-Kamis 31 Agustus 2022 – 1 September 2022.
Pertemuan ini melibatkan 375 peserta delegasi dari pesantren Muhammadiyah yang berasal dari Aceh hingga Makassar dan Kalimantan Timur.
Acara Rakornas ke-5 LPP PP Muhammadiyah yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof Dr Muhadjir Efendy MAP, ini mengusung tema ‘Pengembangan Budaya Pesantren Muhammadiyah Menghadapi Tantangan Masa Depan.’
Secara khusus, Rakornas ini membahas dua topik utama yaitu penguatan eksistensi pesantren dengan diterbitkannya UU Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren oleh pemerintah serta konsepsi dan perwujudan pesantren yang berkepribadian dan berciri khas Muhammadiyah.
Enam Rekomendasi Penting
Dalam pertemuan, setidaknya menghasilkan enam rekomendasi, yaitu: pertama, mengusulkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk membentuk Majelis Pesantren sebagai wujud penguatan concern Muhammadiyah dalam menggarap lembaga pesantren. Kedua, penyempurnaan, pengembangan dan sosialisasi budaya pesantren Muhammadiyah bagi Pesantren Muhammadiyah seluruh Indonesia.
Ketiga, Penguatan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pesantren Muhammadiyah, baik dari segi kuantitas, kapasitas, kapabilitas dan kompetensi. Keempat, pewujudan center of excellence pada pesantren Muhammadiyah yang mengaktualisasikan tata kelola yang modern, amanah, terbuka, akuntabel dan profesional.
Kelima, Inisisasi Program Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) dalam rangka menjawab kebutuhan SDM Pesantren Muhammadiyah beserta sistem pendidikan dan perangkat pembelajaran dalam bentuk kurikulum.
Keenam, Peningkatan dan Penguatan jejaring kerjasama dengan pihak luar seperti lembaga pendidikan tinggi luar negeri Timur Tengah dalam rangka peningkatan kapasitas SDM Pesantren Muhammadiyah.