6 Pokok: Kepemimpinan dan Kebohongan
Kepemimpinan dan kekuasaan telah banyak diperbincangkan. Kekuasaan memang menggiurkan, sehingga banyak orang mendambakan kursi kekuasaan itu.
Tapi apa hubungan antara kepemimpinan dan kebohongan? Kenapa bisa begitu?
Bukankah sudah biasa seorang yang menggebu-gebu ingin jadi pemimpin di kursi kekuasaan mudah mengumbar janji. Janji itu sudah biasa tidak dipenuhi.
Nah, terkait hal itu, Prof. Ryaas Rasyid menyampaikan kegelisahannya. Berikut petikannya:
Pagi ini saya kirim pandangan saya ke beberapa grup WA sbb :
Dalam pandangan saya, bangsa kita ini sedang mengalami azab Allah akibat salah pilih pemimpin.
Kepemimpinan berbasis kebohongan ini mengundang kemurkaan Allah.
Azab itu berupa :
1. Kezaliman penguasa pada semua level,
2. Memburuk nya kondisi kehidupan masyarakat lapisan bawah,
3. Rusaknya persatuan,
4. Konflik sesama ummat Islam,
5. Terpuruknya daya beli bersamaan dengan nilai rupiah (dobel negatif=sdh daya beli jatuh akibat pengangguran dan phk, nilai uang pun merosot),
6. Rusaknya moralitas penegak hukum.
Semua ini adalah akibat kehadiran para pembohong di puncak-puncak kepemimpinan negara dan pemerintahan.
Bagaimana mereka akan mampu menghentikan Azab Allah kalau masih terus menumpuk kebohongan?
Doa-doa para kiai dan ulama yang dikumandangkan pada acara-acara kenegaraan dan pemerintahan tidak akan sampai apalagi terkabul.
Mereka hanya pelengkap upacara belaka.
Maka salah satu jalan perjuangan untuk kembalinya berkah dan rahmat Allah SWT kepada bangsa ini adalah kebangkitan para pejuang melawan kebohongan.
Sudah beberapa tahun ini kebohongan menyebar dan beranak pinak.
Kita yang sadar akan hakikat realitas politik dan sosial ekonomi yang semakin buruk ini merasakan betapa bangsa Indonesia terkepung dan terkooptasi oleh kebohongan yang sistematis, sehingga telah sampai pada kondisi yang membahayakan eksistensi kebenaran.
Kalau semua ini tdk bisa dihentikan, bukan tidak mungkin kebenaran hanya akan tinggal sebagai kenangan belaka, bahkan jadi bahan olok2an.
"Kebohongan adalah musuh besar peradaban."!!!
Ryaas Rasyid
Advertisement