6 Pesan Penting Habib Syech untuk Kader Muda Perkuat Jati Diri
Habib Syech Abdul Qodir bin Assegaf mengingatkan, kader-kader muda Ahlussunnah Waljamaah saat ini menghadapi banyak tantangan. Karena itu, sejak dini harus ada ikhtiar untuk memperkuat jati diri sebagai pejuang Islam dalam menegakkan kalimat Alllah di bumi Nusantara.
Setidaknya, ada 6 Pesan Penting Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf:
1. Jangan Mudah Percaya Medsos
Menurut Habib Syech, di era milenial media sosial yang menjadi santapan sehari-hari generasi muda NU. Maka yang terpenting adalah jangan mudah percaya dengan media sosial (medsos), budayakan saring dulu sebelum sharing.
2. Lakukan Tabayun untuk cari kebenaran
"Betapa banyak generasi muda termakan hoaks di medsos tanpa melalui proses tabayun atas apa yang telah dibacanya. Begitu dianggap baik dan bagus langsung dishare, padahal itu bisa jadi hoaks," tutur ulama yang dikenal menggerakkan kaum muda Cinta Shalawat ini.
"Para pelajar NU di Solo harus menjadi generasi penerus NU yang berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah. Ini penting saya tekankan, melihat akhir-akhir ini tantangan zaman semakin beragam dan IPNU-IPPNU harus memperkuat jati dirinya sebagai organisasi kader di NU," ujarnya, belum lama ini.
Habib Syech menyampaikan enam pesan kepada kader-kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Surakarta, Jawa Tengah yang berkunjung di kediamannya di Gedung Busytanul Asyikin, Semanggi Surakarta.
3. Perkuat Jati Diri
"Para pelajar NU di Solo harus menjadi generasi penerus NU yang berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah. Ini penting saya tekankan, melihat akhir-akhir ini tantangan zaman semakin beragam dan IPNU-IPPNU harus memperkuat jati dirinya sebagai organisasi kader di NU," ujarnya.
4. Semangat Tanpa Rasa Lelah
Habib Syech juga berpesan agar tetap belajar dengan giat tanpa rasa lelah dan menyerah walaupun di masa pandemi seperti ini.
Meski sejak sebulan terakhir pemerintah telah memberlakkan new normal, kader IPNU-IPPNU harus tetap disiplin mentaati ajakan pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan.
5. Patuhi Aturan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi
"Meski pemerintah sudah mengizinkan kita beraktivitas di luar dan kembali berinteraksi dengan masyarakat lain, kita tetap wajib menjaga dan mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.
5. Perempuan yang Baik, Madrasah Bagi Putra-Putrinya
Habib Syech juga berpesan kepada kaum perempuan. Perempuan yang baik, hebat, dan salehah merupakan madrasah utama bagi putra-putrinya.
6. Perempuan Sukses adalah Perempuan Salehah
Oleh karena itu, menurut Habib Syech, perempuan dianggap sukses dan terwujud bilamana ia dapat mendidik putra-putrinya untuk menjadi anak yang saleh dan salehah.
Ketua Pimpinan Cabang IPNU Surakarta M Faiz Asykarullah menjelaskan, silaturahim ke Haib Syekh dalam rangka rutinan halal bihalal yang diikuti sekitar 50-an pelajar NU Surakarta.
"Ada beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang ikut yakni PAC Pasar Kliwon, Jebres, dan Banjarsari dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Kegiatan 'sowan' kita kemarin memang sudah menjadi tradisi IPNU IPPNU Surakarta. Bagi kami, silaturahim kepada kiai merupakan isi ulang (recharger) energi untuk menghadapi perjalanan hidup ke depan," ucapnya.
PC IPNU-IPPNU Solo juga sowan ke para kiai dan sesepuh NU di Kota bengawan ini dan ke depan akan masih terus berlanjut. Karena dengan sowan dan menjalin silaturahim akan menumbuhkan sikap cinta dan patuh pada guru, ulama, habaib, dan kiai.
"Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Imam Nawawi sebagaimana dinukil oleh Ibn Hajar al-Asqolani dalam kitab Fathul Bari: "mencium tangan seseorang karena zuhudnya, kebaikannya, ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah perbuatan yang tidak dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan,” katanya.