6 Perempuan Asia Tewas Ditembak, Ratusan Demonstran Protes
Penembakan di tiga panti pijat di Georgia, Atlanta, Amerika Serikat, memicu unjuk rasa yang diikuti ratusan penduduk. Mereka menuntut keadilan terhadap delapan korban meninggal, dengan enam di antaranya adalah perempuan Asia.
Dilansir dari Al Jazeera, unjuk rasa berlangsung pada Sabtu, 20 Maret 2021, waktu setempat. Demonstran membawa poster dan meneriakkan penolakan tentang seksisme, misoginis, diskriminasi, dan juga kebencian berdasar etnis yag dialami penduduk Asia. "Kebencian adalah virus, "hentikan kebencian terhadap warga Asia", dan "aku bukan model minoritasmu," kalimat dalam poster yang sebagian dibawa oleh demonstran
"Perempuan yang jadi korban, saya melihat keluarga saya pada korban," kata Timothy Pan, seorang demonstran yang datang dari Florida, sekitar 8 jam berkendara. "Saya merasa, sering kali, kami seolah dihapus," katanya.
Presiden Joe Biden yang menemui komunitas Asia-Amerika di Atlanta, pada Jumat lalu, mengutuk penembakan itu. "Terlalu banyak Asia-Amerika yang berjalan di jalan ini, merasa takut atas keselamatannya dan orang yang mereka sayangi. Mereka menjadi korban serangan verbal, fisik, dan dibunuh," katanya.
Tiga Ribu Laporan Kebencian
Meski pelaku mengaku jika penembakan tidak didasari niatan rasisme, komunitas Asia-Amerika menyebut jika rasisme, misoginis, dan penempatan perempuan Asia sebagai objek tertentu, ikut berperan dalam penembakan itu.
Pembunuhan juga muncul setelah kelompok advokasi komunitas Asia-Amerika mengeluarkan peringatan tentang insiden kebencian yang meningkat selama pandemi, akibat bahasa rasis yang dilontarkan Donald Trump. Presiden AS itu sering menyebut Covid-19 sebagai virus China atau Kung-flu.
Dalam laporan yang dipubikasikan pekan lalu, Pusat Laporan Stop Kebencian AAPI mendokumentasikan 3.795 insiden kebencian yang dialami penduduk Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik, antara Maret 2020 hingga Februari 2021. Sebagian besar kebencian berbentuk verbal, dan serangan fisik sebesar 11 persen.
Daftar Korban Penembakan di Panti Pijat
Sementara, otoritas setempat telah merilis delapan nama korban penembakan yang dilakukan oleh Robert Aaron Long, pemuda kulit putih berusia 21 tahun.
Delapan korban itu antara lain Delaina Ashley Yaun berusia 33 tahun, Paul Andre Michels berusia 54 tahun, Daoyou Feng berusia 44 tahun, dan Xiaojie Tan yang juga dikenal sebagai pemilik panti pijat berusia 49 tahun.
Empat korban lainnya adalah Soon C Park berusia 74 tahun, Hyun J Grant berusia 51 tahun, Suncha Kim berusia 69 tahun, dan Yong A Yue berusia 63 tahun. (Alj)
Advertisement